====================
-previously-
“Pegang tanganku,” ucapnya. Minho menarik tangan Cherry dan mengajaknya berlari menuju motornya. “Naik.”
Cherry menurut, entah kenapa ia bisa langsung menurut pada perintah Minho. Ia memeluk pinggang Minho erat. Motor itu meninggalkan para paparazzi itu di belakang.
Seharusnya Cherry tenang saat ia sudah tidak lagi berada dalam kerumunan paparazzi tadi, tapi ketakutannya malah meledak. Tubuhnya bergetar, Cherry mulai menangis. Ia mengeratkan pelukannya pada Minho dan memejamkan mata. Ketenangan mulai menjalari tubuh Cherry saat Minho memegang tangannya. Minho tahu gadis itu menangis tapi ia tidak mau memastikannya. Ia terlalu takut pada hal itu. Continue reading