The Chastain’s [Serena #5]/Ending

-previously-

Sedetik berikutnya Amelia mendongak. “Aku tidak menemukan kartu anggotamu. Tapi tenang saja, karena kau teman kakakku, aku pasti meminjamimu buku disini. Kau cari buku apa?”

“Buku mitos dan legenda perang,” jawab Vincent. “Sebuah buku yang menuliskan tentang, ‘perang yang sebenarnya akan dimulai saat kau mengedipkan mata satu kali’.”

Amelia mengerutkan kening tapi tetap melangkah ke susunan rak raksasa di depannya. “Ikut aku.”

Vincent menganggukkan kepala lalu bergumam. “Perang benar-benar akan dimulai..” Continue reading

[200111] Angela Diary Entry

Mood: complicated

Mind: Hyukjae, Hyukie, Spencer Lee.

BGM: TVXQ – How Can I

Mau mulai nulis serius tapi malah nangis duluan. Ah, payaaaah~ Ga tau kenapa ada banyak hal yang bikin aku sedih, seneng, dan kecewa di awal taun ini. Semuanya mendewasakan aku, pelan-pelan bisa ngebuat aku ngerti tentang banyak hal yang ga aku tau. Ada banyak hal di luar sana yang bener-bener ga pernah aku rasain. Dan pelan-pelan aku bakal terus berjalan lurus ke depan. Meski nanti harus jatuh, terseok, atau sambil merangkak sekalipun, aku bisa sampe ke tujuanku. Na halsu isseo~~~~~ Continue reading

The Chastain’s [Serena #4]

-previously-

Senyuman lebar Serena tidak bertahan lama saat matanya menangkap sesosok bayangan dengan mata tajam sedang memerhatikannya. Tidak, memerhatikan mereka. Marcus dan dirinya. Serena mengumpat dalam hati. Bagaimana bisa radarnya tidak berfungsi di saat sepenting ini?

Serena bisa melihat Vincent berdiri di dekat pilar besar dengan Aiden di sampingnya. Lelaki itu menatap Serena dan Marcus dengan geram. Sesekali ia mendesis dan memamerkan taring tajamnya yang beracun. Continue reading

[311210] Angela Diary Entry

Mood: Extremely bad mood, sad, disappointed, down, etc. 😦

Mind: Hyukie *as always* and my another prince, Muhammad SAW.

Where can I start? Err.. in the last day of 2010 my mood change too fast. I SHOULD be happy, shouldn’t I? Tapi rasanya semua perasaanku berantakan hari ini. Berkali-kali aku jatoh, harusnya aku tau kalo kenyataan itu ga selalu indah. Aku juga harusnya tau kalo sebuah kebenaran itu ga pernah menyenangkan. Selalu seperti itu..

Banyak hal yang bikin aku jatoh, dan banyak hal juga yang entah gimana bisa bikin aku berdiri, liat lurus ke depan, dan jalan lagi. Tapi kali ini.. aku capek. Bener-bener capek dikelilingi banyak kebohongan. Semua kemunafikan itu.. berhasil bikin aku sekali lagi kecewa. Beberapa bulan yang lalu, aku pernah kaya gini. Kecewa karna terlalu lama dibohongin. But I never know I’ll against it once more.. I’m not a lucky girl type, rite? 🙂 Continue reading