The Chastain’s [Serena #5]/Ending

-previously-

Sedetik berikutnya Amelia mendongak. “Aku tidak menemukan kartu anggotamu. Tapi tenang saja, karena kau teman kakakku, aku pasti meminjamimu buku disini. Kau cari buku apa?”

“Buku mitos dan legenda perang,” jawab Vincent. “Sebuah buku yang menuliskan tentang, ‘perang yang sebenarnya akan dimulai saat kau mengedipkan mata satu kali’.”

Amelia mengerutkan kening tapi tetap melangkah ke susunan rak raksasa di depannya. “Ikut aku.”

Vincent menganggukkan kepala lalu bergumam. “Perang benar-benar akan dimulai..” Continue reading

The Chastain’s [Serena #4]

-previously-

Senyuman lebar Serena tidak bertahan lama saat matanya menangkap sesosok bayangan dengan mata tajam sedang memerhatikannya. Tidak, memerhatikan mereka. Marcus dan dirinya. Serena mengumpat dalam hati. Bagaimana bisa radarnya tidak berfungsi di saat sepenting ini?

Serena bisa melihat Vincent berdiri di dekat pilar besar dengan Aiden di sampingnya. Lelaki itu menatap Serena dan Marcus dengan geram. Sesekali ia mendesis dan memamerkan taring tajamnya yang beracun. Continue reading

The Chastain’s [Serena #3]

-previously-

Rahang Marcus menegang. Punggungnya berubah tegak. Ia sibuk berpikir apa ia harus bercerita tentang kejadian paling mengerikan yang dilihatnya pada Serena? Marcus tidak bisa membuat gadis di sampingnya itu ikut merasakan ketakutannya.

“Hanya.. sedikit mitos kuno,” ucap Marcus pada akhirnya.

Serena mengerutkan kening. “Mitos? Contohnya..?” Kali ini, seandainya Serena punya jantung, ia yakin organ paling manusia itu sudah berdegup tak beraturan.

“Vampire..” Dan ucapan Marcus nyaris membuat Serena lupa pura-pura bernapas.

Continue reading

The Chastain’s [Serena #2]

-previously-

Ia merengkuh wajah Marcus cepat, membingkainya dalam kedua tangan pucatnya. Serena menempelkan bibir Marcus dengan bibirnya. Aroma itu langsung mengusik Serena, mengganggu kenyamanannya mencium lelaki itu.

Serena berhasil mengabaikan wangi itu. Ia melepaskan wajah Marcus lalu menatapnya. “Maaf..”

Mata Marcus mengerjap beberapa kali, berjaga-jaga seandainya ini hanya mimpi. Gadis favoritnya selama dua tahun baru saja menciumnya, tepat di bibir. Continue reading