[BTS] Lovabook Story #14 -officially END-

***

 A weeks before the ending of Lovabook Story
JiHyo’s dorm

Choi Jiyoo melirik gadis yang sedang menyeringai sambil memegang erat layar Hyukie. Jiyoo bergidik seram, khawatir laptop kesayangannya menjadi korban kekerasan dalam dorm. Jika Hyukie sampai terluka–dalam hal ini, rusak- Jiyoo akan memastikan bahwa Shin Hyori akan menderita sepanjang sisa hidupnya. Continue reading

Lovabook Story #14 [END]

PS (di atas lagi): Warning~ Long chapter.. >.<

 

-previously-

“Kalau masalahku itu sudah selesai, kau tidak punya alasan untuk tetap disini, kan?” pertanyaan Siwon –terdengar seperti pernyataan bagi Jiyoo, ini berhasil menarik perhatian gadis itu.

“Walau pun begitu, aku akan tetap menikah dengan–“

“Tidak perlu,” potong Siwon. “Aku sudah mendapat calon istri di Tokyo.”

Jiyoo membelalakkan mata. Siwon tahu gadis itu menuntut penjelasan lebih detil, tapi ia mengabaikannya. Bukan saatnya bercerita. Ia hanya ingin gadis itu pulang, bersamanya.

Siwon bangkit dari kursi dan menatap Jiyoo lama. “Kita akan pulang ke Tokyo.. besok.” Continue reading

Lovabook Story #13

-previously-

Jiyoo memejamkan mata, bersiap menerima sentuhan lain dari lelaki itu. Setelah tiga detik, tak ada yang terjadi. Jiyoo membuka matanya dan Hyukjae tersenyum lebar. Ia teringat sesuatu, “Mwoya~~ kau menguping? Soal ‘orang asing’ itu?”

“Tidak, kalian sendiri yang bicara terlalu keras. Bukan salahku, kan?” sahut Hyukjae asal.

“Kau menyebalkan..” gumam Jiyoo. Tapi kemudian ia menahan lengan Hyukjae. “Tapi kurasa aku butuh orang menyebalkan sepertimu.”

Hyukjae mengangkat bahu. “Tenang saja, aku tidak akan pergi kemanapun..” Continue reading

Lovabook Story #12

-previously-

“Dua hari lagi kalian datanglah ke rumahku sambil membawa formulir registrasi pernikahan kalian, cukup daftarkan pernikahan kalian lebih dulu. Masalah saksi, kalian bisa menggunakan siapapun. Apa kau tahu kenapa aku bisa sesantai ini pada hubungan kalian?”

Jiyoo menelan ludah, mendadak merasa dunia sedang menghimpitnya. Ia menggeleng, “Tidak tahu.”

Nyonya Lee mengangkat cangkir tehnya, menyesap isinya lalu kembali menatap Jiyoo. “Karena aku tidak percaya pada hubungan singkat kalian..” Continue reading