Flories Tale [Two]

Pepohonan dan rumput yang mulai layu itu mendadak kembali seperti semula; kokoh dan hijau.

“Aku tidak akan membuat mereka mati semudah itu. Mereka pasti sedih,” Saera memandang mereka –pohon dan rumput- dari balik jendela kaca. “Maaf ya..”

Changmin memerhatikan wajah Saera dari samping. Gadis itu benar-benar tampak menyesal. Sambil pelan-pelan menghela napas lega, laki-laki itu tersenyum.

Tanpa ia sadari kehidupan ala dongeng pengantar tidur ini sudah membuka halaman awalnya..

======================

Flories Tale [Two]

Aku selalu tersenyum melihatmu merekah..

Shim Changmin Continue reading

Flories Tale [One]

Flories Tale [One]

Aku menunggumu sampai kelopak terakhir gugur..
–Im Saera

***

Sebuah mobil van hitam melaju memotong rintik-rintik hujan sepanjang jalanan kota Seoul. Shim Changmin menatap ke luar jendela mobil dengan datar. Sebuah keajaiban ia bisa melihat kota kaya budaya itu lagi. Tidak, bukan hanya melihat, bahkan ia sudah ada di Seoul.

Sambil menarik napas panjang, Changmin mengalihkan pandangannya. Seorang lelaki berjas hitam dengan kacamata hitam bertugas menjadi supirnya kali ini. Changmin menolak berbincang dengannya. Continue reading

Flories Tale [Prolog]

Indah, rapuh, dan cerewet. Kemunculannya terlalu tiba-tiba dan mengacaukan hidup normalku. Asal usulnya tak jelas, nyaris seperti dongeng yang tak nyata. Tapi dia nyata, selalu berdiri di sampingku sambil mengomel.

–Shim Changmin

Tampan, tinggi, dan dingin. Keberadaannya merusak bayangan indahku tentang pangeran sempurna. Masa lalunya tak menyenangkan, nyaris seperti mimpi buruk yang wajib dilupakan. Tapi dia bukan bagian mimpiku, dia hanya seseorang yang tak abadi.

–Im Saera Continue reading