Marry Yoo! [Prolog]

***

Lee Hyukjae menunggu gadis itu.

Baginya, hidup ini memerlukan tujuan. Sesuatu untuk dicapai, satu hal untuk dilakukan. Eunhyuk meyakini itu sejak seorang gadis kecil meninggalkannya. Dan satu-satunya tujuan penting dalam hidupnya adalah menikahi gadis itu.

Lee Hyukjae masih menunggunya.

Tak masalah jika seluruh dunia menentangnya. Bahkan ia tak akan ambil pusing tentang banyaknya orang yang meragukan cara berpikirnya. Satu-satunya hal yang akan dipermasalahkannya hanya bagaimana cara membuat gadis itu setuju untuk menikah dengannya.

Lee Hyukjae akan tetap menunggu gadis itu.

Seharusnya ia terluka. Seharusnya memang begitu. Hanya saja, jika seseorang berkata seharusnya ia menyerah, ia tak bisa melakukannya. Atau jika seharusnya ia melupakan gadis itu, mungkin saja ia tak akan mau melakukannya. Sederhana saja, karena ia ingin membuat gadis itu menerimanya.

Choi Jiyoo melupakan lelaki itu.

Baginya, terjebak dalam masa lalu bukan hal yang baik. Ia memutuskan mengabaikan beberapa keping kenangan masa kecilnya. Hanya tersisa potongan-potongan kecil kehidupannya sebagai gadis kecil. Dan sayangnya, lelaki itu tanpa sengaja menjadi kepingan mungil yang hilang.

Choi Jiyoo tak ingin melupakannya.

Ia tersanjung, sangat tersanjung. Lelaki itu mengingat segala hal kecil tentang dirinya sebaik dirinya sendiri. Rasanya aneh jika ia memilih untuk melupakannya. Setapak demi setapak, ia mulai berjalan ke arah lelaki itu.

Choi Jiyoo…

Rasanya membingungkan, juga memabukkan. Apa yang akan terjadi padanya sekarang?

—–

[PROLOG]

“Aku menyukaimu…”

Kalimat itu meluncur begitu saja dari bibirnya. Rasanya tak benar jika membiarkan kalimat itu terlontar dengan mudah. Tapi jika membiarkan kalimat itu mengendap pun, rasanya juga salah. Gadis itu menggigit bibir, mendadak menyesali kalimat yang baru saja dibisikkannya.

“Aku juga…”

Untuk beberapa saat, gadis itu bertanya-tanya. Apakah seseorang bisa bermimpi sambil berdiri? Karena saat ini rasanya ia jauh dari kenyataan.

Gadis itu menundukkan kepala. Terlihat jelas rona merah muda yang membias di kedua sisi wajahnya. Dengan keberanian yang masih tersisa, ia mendongak, menatap anak laki-laki di depannya.

Laki-laki itu berwajah ramah dengan kedua mata bersinar jenaka. Rambutnya yang hitam dipotong pendek. Nada suaranya masih tinggi. Laki-laki itu tersenyum lebar sambil menyodorkan tangannya yang terkepal.

“Untukmu.”

Gadis itu tak mengharapkan apa-apa. Sungguh. Setelah mengucapkan pernyataan lugu tadi, ia sama sekali tak berharap apapun. Tapi akhirnya rasa ingin tahunya menang. “Apa itu?”

“Jjan!” begitu laki-laki itu membuka kepalan tangannya, terdapat sebuah stroberi merah yang masih lengkap dengan daun dan batang pendeknya. “Aku… memetiknya saat perjalanan karya wisata kemarin.”

Sepasang manik gadis itu terpaku pada buah stroberi mungil yang disodorkan ke arahnya. Buah itu berwarna merah terang dengan bintik-bintik di seluruh permukaannya. Gadis itu tersenyum lebar.

“Yah!” panggilnya. “Jika nanti aku kembali, kau harus menikah denganku!”

Laki-laki itu mengerjapkan mata. Rasa bingungnya menjalar hingga ke ujung rambut. “Apa kau mau menikah denganku?”

===============================

Sept 9th! Officially start writing MARRY YOO!

Anw, I’m sorry I couldn’t reply all of ur comments guys. I do feel so sorry. My mood still in a down-mode nowadays. But for give me the support and positive energy, I’d like to say THANK YOU!

I’ll see you around here! ^-^

New story! Starring Lee Hyukjae, Choi Jiyoo, and (unfortunately) I’ll have Lee Donghae here. I only have those three so far. ^-^;

Has been a long time since I focused on JiHyuk. I miss em though. So I write the new one. Just JiHyuk. Hehe~ with some conflict(s) later.

Well, enjoy! ^^