BluEast Harmony #8 [FINAL]


—-

BluEast Harmony #8

<=

Kerumunan orang terlalu banyak. Asap hitam mengepul ke udara tepat di atas gedung itu. Hyori mulai panik dan memutuskan kembali ke teras rumahnya. Di pikirannya hanya ada satu nama. Choi Jiyoo.

Hyori menempelkan ponsel ke telinganya, menunggu dengan tak sabar dan nyaris menangis. Begitu tersambung, Hyori mulai meneteskan air mata. “Yoo! Dorm-mu… kebakaran.” Bisiknya parau. “Lee Hyukjae… dia, Lee Hyukjae ada di dalamnya.”

—-

2:34 PM

Jika seseorang sering berkata bahwa kadang ada situasi dimana secara harfiah membakarmu hidup-hidup, Jiyoo tak lagi meragukannya. Ia sekarang sedang kehabisan napas dan paru-parunya penuh dengan asap. Jantungnya berdegup cepat hingga ia takut benda malang itu akan melompat tiba-tiba.

Jiyoo merasa terbakar walaupun sebenarnya situasi itu menimpa orang lain. Bibir Jiyoo bergetar ketakutan. Apa… yang akan terjadi pada ‘orang lain’ itu?

“Untuk apa dia ke sana?” gumamnya. Entah untuk yang keberapa kali.

Kyuhyun melirik ke samping, memandang gadis dengan wajah pucat itu. Jika Jiyoo saja tak tahu alasannya, lalu bagaimana Kyuhyun bisa tahu? Lelaki itu menggeleng pelan.

“Bodoh.. bodoh sekali, kan?” Jiyoo meremas-remas kedua tangan di pangkuannya. “Kenapa taksi ini tidak bisa lebih cepat!?”

“Choi Jiyoo,” Kyuhyun mengulurkan tangan, membungkus dan menenangkan tangan Jiyoo yang tak bisa berhenti. “Dia akan baik-baik saja.”

Sekarang hati Jiyoo terbagi dua. Ia ingin membiarkan ucapan Kyuhyun meresap dan diyakininya, tapi ia tak bisa mengabaikan pikiran-pikiran buruk yang seenaknya mengganggu. Jiyoo buru-buru menggeleng, mencoba menyingkirkan bayangan Hyukjae yang tidak baik-baik saja.

Seberapa parah kebakaran itu. Dari mana asal apinya. Kenapa bisa terbakar.

Pertanyaan-pertanyaan tak terjawab itu melayang-layang, menunggu Jiyoo untuk menjawab. Pandangan Jiyoo mulai kabur. Dan walaupun semua pertanyaan itu tidak atau belum terjawab, pertanyaan paling utamanya muncul.

Kenapa harus Lee Hyukjae?

Jiyoo ingin sekali menangis, meraung atau memaki karena Hyukjae berada di tempat dan waktu yang salah. Tempat yang salah, karena dorm Jiyoo bukan tempat yang perlu dikunjungi lelaki itu. Jiyoo tak pernah suka jika Hyukjae mulai menunjukkan sikap simpati tentang tempat tinggalnya.

“Aku tidak akan melarangmu menangis,” ucap Kyuhyun. Ia menautkan tiap jemarinya di tengah jemari Jiyoo diam-diam, hanya agar gadis itu merasa tak sendirian.

Seperti sebuah perintah yang ditunggu-tunggu, Jiyoo membiarkan matanya basah dengan cepat. Ia menggigit bibir. “Aku… ketakutan hingga rasanya tak bisa bernapas.”

“Dia akan baik-baik saja. Bukankah aku sudah bilang begitu?” Kyuhyun tak bisa menahan diri untuk tidak mengecup pelipis Jiyoo. Lelaki itu berharap ada kehangatan yang bisa menyelimuti tubuh Jiyoo sekarang.

Melihat Jiyoo tak berdaya seperti ini membuat Kyuhyun mengerti sesuatu. Ia mempelajari sisi baru dari Choi Jiyoo. Gadis itu tak akan bisa terlepas atau melepaskan diri dari ikatan aneh dengan Lee Hyukjae.

Kyuhyun bukannya tak sadar, ia hanya ingin ikatan itu akan menghilang sedikit demi sedikit. Namun kenyataannya, ia justru tahu ikatan itu tak pernah menipis. Dan kenapa rasanya itu tak mengejutkan untuknya?

Taksi putih yang membawa mereka akhirnya berhenti tepat di belakang sebuah mobil pemadam kebakaran. Jika sebuah kata bisa mewakili keadaan yang sedang dilihat Jiyoo, maka kata itu adalah kacau. Kerumunan orang berkumpul dan asap hitam membubung tinggi ke langit.

Jiyoo tak sempat memastikan seperti apa rupa gedung dormnya saat ini. Dengan tangan Kyuhyun yang masih menggenggam tangannya, gadis itu menembus kerumunan orang yang berkumpul. Jiyoo mengedarkan pandangannya, berusaha mencari Hyori atau Hyukjae.

“Lebih baik kita berpencar!” usul Jiyoo cepat. Ia setengah berteriak karena orang-orang mengeluarkan suara tanpa henti.

Kyuhyun mengeratkan genggamannya. “Kau akan tetap bersamaku. Kita pasti bisa menemukan mereka.”

Seharusnya Jiyoo membantah, tapi sepertinya sebagian dirinya juga tak ingin sendirian. Jiyoo tak akan bisa membayangkan bagaimana jika ia menemukan Hyukjae… tanpa ada orang lain di sampingnya. Walaupun kemungkinannya kecil, Jiyoo tetap menyimpan peluang terburuk.

Jiyoo memusatkan pikirannya untuk menemukan Hyukjae dengan cepat. Seperti sebelumnya, tiba-tiba saja sosok lelaki itu menjadi lebih jelas.

Punggung Hyukjae yang lebar itu seakan memanggil Jiyoo. Ia ingat lelaki itu akan langsung tersenyum jika berbalik dan menatapnya. Senyuman yang lebar, yang menyenangkan, yang membuat Jiyoo selalu mengingat semua hal dari lelaki itu.

Jantungnya berdegup, seolah tersentak. Jiyoo bisa mewujudkan imajinya. Kedua matanya langsung tertuju pada lelaki yang menatapnya dari jauh. Lelaki itu berdiri, tegak walaupun salah satu tangannya harus ditopang oleh tangan lain –tangan Hyori.

Jiyoo mengerjap, berusaha memastikan indera penglihatannya masih dalam kondisi yang baik. Lelaki yang dipantulkan retinanya tampak berantakan. Wajahnya berhias debu, beberapa memar tampak di pipi kanannya. Jiyoo meringis sendiri.

Pandangan Jiyoo tak lepas dari Hyukjae. Napasnya yang tadi putus-putus kini mulai teratur. Lelaki itu berdiri, bukannya terkapar seperti yang sudah seenaknya dibayangkan oleh kepala Jiyoo.

“Hyukjae…” ucap Jiyoo, tercekat.

Gadis itu masih membeku di tempatnya. Hyukjae dan Hyori juga tak bergerak. Jiyoo menelan ludah dengan susah payah hingga gadis itu merasa genggaman di tangannya melonggar.

“Sudah kubilang dia baik-baik saja,” bisikan Kyuhyun nyaris membuat Jiyoo terkejut. Ia sesaat tak sadar bahwa lelaki itu masih berada di sampingnya tanpa suara.

Jiyoo menatap Hyukjae yang hanya berjarak lima meter darinya. Ada dorongan besar untuk memastikan bahwa lelaki itu memang Lee Hyukjae. Gadis itu berjalan, hampir berlari kecil ke arah Hyukjae.

Dengan kedua mata yang tak lepas dari wajah Hyukjae, Jiyoo berhenti tepat di depan lelaki itu. Tangannya terangkat ke udara, berusaha menggapai wajah di hadapannya. “Kau…”

“Benar, aku Lee Hyukjae. Kau tidak sedang bermimpi,” Hyukjae tersenyum –senyum yang sejak tadi dibayangkan Jiyoo. Saat telapak tangan Jiyoo menyentuh pipinya, Hyukjae meletakkan tangannya di atas tangan gadis itu. “Aku… Hyukjae.”

Air mata Jiyoo merebak. Sebelum air mata sempat menuruni pipinya, Jiyoo berjinjit untuk meraih pundak Hyukjae. Kedua lengannya melingkari tubuh maskulin lelaki itu. Jiyoo membenamkan wajahnya di sana.

Hyukjae menarik napas lega. Dengan satu tangan, ia balas mengeratkan pelukannya di pinggang Jiyoo. Ia menunduk, menghirup aroma tubuh Jiyoo dalam-dalam.

“Kau menyimpan fotoku tanpa ijin,” gumam Hyukjae.

“Kau masuk ke kamarku tanpa ijin,” Jiyoo masih terisak. Ia yakin Hyukjae yang ini bukan hanya imajinya. Hyukjae yang ini nyata; bernapas dan berada dalam pelukannya. “Kau… membuatku ketakutan.”

Hyukjae mendesah walaupun tak melepaskan tubuh Jiyoo. “Aku masih sangat… sangat menyukaimu, Yoo.”

Bisikan itu begitu lembut, terasa sejuk di telinga Jiyoo. Gadis itu belum sempat membalas ucapannya. Tenaga Hyukjae yang tadi tersisa sekarang tiba-tiba menghilang. Hyukjae menemukan sandarannya sebelum pandangannya menjadi gelap.

Seruan Jiyoo yang memanggil namanya adalah hal terakhir yang diingatnya…

—-

5:14 PM

Kyuhyun masih berada di koridor rumah sakit. Ia menempati tempat duduk paling ujung sendirian. Tak ada orang yang berada di dekatnya, yang tentu saja membuatnya lebih nyaman seperti itu.

Ia tak mendongak saat Hyori menghampirinya. “Kopi?” tawarnya.

Tanpa suara, Kyuhyun meraih gelas kertas yang ada di hadapannya. Ia membiarkan Hyori mengambil tempat di sampingnya. Kyuhyun tak terkejut. Hal itu adalah kebiasaan yang selalu ada diantara keduanya.

“Apa yang kaupikirkan?” tanya Hyori.

“Apa akan aneh kalau kujawab ‘tidak ada’?” Kyuhyun menyesap kopi yang masih mengepulkan asap. “Sejak kapan kita jadi seperti ini?”

Hyori mengendikkan bahu. Pertanyaan Kyuhyun sudah tentu jadi pertanyaan untuk dirinya sendiri. Sejak lama, sejak ia melihat Kyuhyun mencium Jiyoo.

“Kau bilang kau percaya takdir, kan?” gumam Kyuhyun. “Shin, kira-kira ke mana lagi takdir akan membawa kita?”

“Apa… kau akan membiarkan takdir membawamu tanpa perlawanan?”

Kyuhyun menarik napas panjang. Otaknya sudah merancang berbagai kemauan takdir yang mungkin terjadi. Satu-satunya yang paling mungkin adalah… ikatan Jiyoo dan Hyukjae yang belum akan terputus.

Jika ia membiarkan takdir bertindak begitu, apa yang akan terjadi pada dirinya sendiri nanti?

Kyuhyun kembali meneguk kopinya. Sejak ia menunjukkan perasaannya pada Jiyoo, ia selalu bersikap tak masuk akal, benar-benar bukan seperti dirinya. Kyuhyun bertindak posesif, selalu memaksa, dan tentu saja tiba-tiba menjadi lelaki yang suka sekali berdebat.

Menyerah sama sekali bukan keahliannya. Kyuhyun tahu persis itu. Ia tak mungkin membiarkan takdir memaksanya melakukan itu.

Jika ia harus melakukan sesuatu untuk melawan takdirnya, ia sudah melakukannya sejak dulu. Takdir menyuruhnya hidup dan terbangun sebagai anak yang sendirian, tapi ia berhasil mengubahnya.

Sepertinya, takdir sudah mengajarinya untuk melawan setiap hal yang tak diinginkannya. Kyuhyun menyadarinya dengan baik. Hanya saja, takdir belum mengajarinya tentang bagaimana menghadapi sesuatu yang seperti ini.

Kenapa semuanya sangat rumit? Kyuhyun ingin memastikan tangannya menggenggam tangan Jiyoo, tapi gadis itu melepaskan diri.

Bukan untuk yang pertama kalinya Jiyoo berhasil melepaskan tangannya. Kyuhyun pernah merasakan perasaan familiar ini saat mencari Hyukjae dan Hyori di klub. Napasnya seolah berhenti saat melihat punggung gadis itu menjauh dari pandangannya.

“Jangan berwajah seperti itu,” omel Hyori. “Kau seperti laki-laki melankolis.”

Kyuhyun mendengus menahan tawa. Memandang wajah Hyori yang tampak lelah membuatnya memikirkan sesuatu.

Apa Hyori juga merasakannya saat ia membiarkan gadis itu hanya menatap punggungnya yang kosong?

“Shin, ada yang ingin kutanyakan,” ujar Kyuhyun. Hyori meletakkan gelas kopinya, memilih menyimak. “Apa kau pernah menyukaiku?”

Hyori menggeleng pelan. Gadis itu kemudian mendongak dan tersenyum. “Bukan hanya ‘pernah’, aku masih sangat menyukaimu, Tuan Cho.”

—-

Kepala Jiyoo tersentak saat mendengar suara pintu terbuka. Ia melihat Hyori membawa selimut di tangannya. Gadis itu ragu sesaat sebelum melangkah maju ke samping Jiyoo.

Hyori melirik Hyukjae yang masih terbaring di ranjang. “Dia belum bangun?”

“Dokter bilang sebentar lagi dia akan bangun,” ujar Jiyoo sambil tersenyum. “Terima kasih… kau menemukannya lebih dulu. Kalau kau tidak–“

“Eii~ jangan berlebihan. Hyukjae bahkan sudah melompat dari balkonmu sebelum api mencapai lantai dua,” Hyori mengibaskan tangannya. Ia menyerahkan selimut untuk Jiyoo. “Apa kau secemas itu untuknya? Bahkan saat Kyuhyun menggenggam tanganmu?”

Jiyoo memeluk selimut erat-erat. Betapa ia ingin menghindari topik seperti ini. Untuk sekarang, ia hanya ingin menunggu Hyukjae bangun, bukannya membicarakan tentang… lelaki lain. Nama Kyuhyun terasa begitu berat untuk diucapkan.

“Apa itu hal terlarang?”

“Setidaknya… jangan membagi hatimu seperti ini. Yoo, kau tidak bisa terus-menerus berada di tengah jembatan, kau bisa terjatuh,” Hyori menarik kursi, menempatkannya di samping Jiyoo. “Kau juga bisa terluka.”

Jiyoo menghela napas. “Katakan itu pada Kyuhyun juga. Kalau menurutmu aku tidak bisa memilih antara Hyukjae dan dia, lalu bagaimana dengannya sendiri? Dia juga tidak bisa melakukannya, Hyo.”

“Bodoh. Dia tidak seperti itu.”

“Kalau dia diminta memilih, dia tidak bisa mengabaikanmu,” Jiyoo mengetuk kening Hyori pelan. “Aku dan dia itu sama, sebenarnya.”

Dengan senyuman samar, Hyori mengangguk. “Kalian memang sama, sama-sama saling menyukai, kan? Dia menunjukkannya terang-terangan sementara kau harus menunjukkannya hanya dengan tatapanmu untuknya. Tidakkah kaupikir kisah kalian sangat romantis?”

“Benarkah?” Jiyoo tersenyum muram.

“Sekarang… kalian bisa memilih,” ujar Hyori tenang. Ia mengendikkan bahu ke arah pintu. “Dia menunggumu di koridor. Aku tidak tahu apa yang akan dikatakannya, tapi temui saja dia. Kalau dia memintamu memilih, pilihlah yang benar.”

Jiyoo menoleh, memandang Hyukjae yang masih memejamkan mata. Jika benar ia harus memilih, apa yang harus dipilihnya? Bagaimana efeknya pada orang lain? Bagaimana dengan perasaan lelaki yang sedang terbaring ini?

“Aku akan menjaga Hyukjae,” Hyori tersenyum, berhasil menebak isi pikiran Jiyoo. “Lagipula aku sudah sering melakukannya. Kami sering saling menghibur, kau tahu.”

Tentu saja Jiyoo tahu. Hubungan Hyori dan Hyukjae sudah jauh lebih ringan. Semua itu terlihat dari cara Hyori menopang tubuh Hyukjae setelah kebakaran.

“Jadi?”

Jiyoo menggelengkan kepalanya. “Aku ingin di sini.”

“Hyukjae pasti akan sangat sangat bahagia kalau dia mendengarnya,” Hyori memutar bola mata. Dalam hitungan sedetik, ia memukul pelan lengan Hyukjae. “Kau mendengarnya, kan? Hentikan aktingmu yang jelek itu!”

Suara erangan kecil meluncur dari bibir Hyukjae. Jiyoo sedikit terkejut, seharusnya ia tahu akting Hyukjae tak sebagus itu. Sepertinya pikirannya melayang ke tempat lain hingga tak menyadari apa-apa.

“Yoo,” panggil Hyukjae. Lelaki itu meraih tangan Jiyoo yang bebas. “Aku baik-baik saja. Kalau kau memang harus pergi, aku tetap baik-baik saja.”

“Bohong.”

Hyukjae tertawa pelan. “Baiklah, kau benar. Aku memang tidak akan baik-baik saja.” Lelaki itu memandang Jiyoo dengan lembut; terlalu lembut hingga Jiyoo merasa tak pernah pantas mendapat tatapan seperti itu. “Tapi, aku akan berusaha agar baik-baik saja selama kau juga baik-baik saja.”

“Yang itu kau tidak berbohong,” gumam Jiyoo. Jika bisa, ia ingin membantah. Bagaimana ia bisa baik-baik saja jika keputusannya membuat orang lain tidak baik-baik saja?

Jiyoo menyerahkan selimut kembali ke tangan Hyori. Jika memang Kyuhyun sedang menunggunya, Jiyoo rasa sesuatu akan terjadi hari ini. Dan jika sesuatu memang akan terjadi, Jiyoo yakin tak ada yang bisa menghalanginya.

Teori takdir memang sederhana, bukan? Terjadi jika memang harus terjadi.

“Yoo?” Hyukjae mendengar suaranya yang lirih. “Aku menunggumu.”

Menunggu? Jiyoo tersenyum kecil. Mau sampai kapan lelaki itu menunggunya? Bagaimanapun, Jiyoo hanya bergumam, “Aku pergi dulu.”

—-

“Bagaimana keadaanmu?” Hyori melirik Hyukjae yang kembali memejamkan mata.

Hyukjae membuka kedua matanya lalu mengangkat bahu. “Aku hidup. Dan luar biasa.”

“Untung saja kau melompat dari balkon. Yah… walaupun sebagai gantinya tulang tanganmu retak dan wajahmu memar-memar begitu,” goda Hyori. “Dan sekarang kau berbaring di sini hanya karena syok. Anehnya, kau pingsan tepat setelah Jiyoo memelukmu. Kau sengaja ya?”

Dengan mendengus pelan dan meringis karena tangannya yang sakit, Hyukjae terkekeh. “Kaupikir aku sehebat itu? Aku tidak bisa mengatur jadwal pingsanku sendiri.”

Hyukjae tersenyum, memutar kembali memori sebelum kesadarannya menghilang. Merasakan Jiyoo berada dalam jangkauannya selalu menyenangkan. Hyukjae memiliki satu teori tentang pingsannya ia siang tadi, tapi terasa tidak masuk akal.

“Hei, apa menurutmu tadi aku memang menunggu Jiyoo?”

“Apa maksudmu?” tanya Hyori. Sekarang tangannya sudah sibuk memainkan apel hijau di atas laci kamar rumah sakit.

Hyukjae merenung sejenak kemudian tertawa, menertawakan teorinya sendiri. “Aku… memang menunggu Jiyoo supaya aku bisa pingsan setelah melihatnya. Tidakkah kaupikir itu wajar?”

“Selain tanganmu yang cedera, sepertinya kepalamu juga terbentur. Ck, ck,” decak Hyori.

Tawa Hyukjae semakin nyaring. Rasa sakit di tangannya tak cukup kuat untuk menghentikan kesenangan aneh yang dirasakannya. Hyukjae cukup senang karena tahu tubuhnya terlalu terbiasa dengan kehadiran gadis itu.

“Bagaimana dengan Cho Kyuhyun?” setelah tawanya mereda, Hyukjae memberanikan diri untuk bertanya. Bagaimanapun, ia harus menyiapkan diri, bukan? Bisa saja tubuhnya yang sudah sangat terbiasa dengan kehadiran Jiyoo harus mulai membiasakan diri tanpa gadis itu.

Hyori menelan ludah. Tangannya memainkan ujung selimut dengan gelisah. “Aku tidak tahu. Dia akan memilih sesuatu malam ini. Walaupun begitu, dia sudah memintaku untuk tetap di tempatku sebagai Shin Hyori. Apa menurutmu dia akan… bersama Jiyoo?”

Jawaban Hyukjae hanya berupa gelengan kepala. Lelaki itu sendiri tak berani menjawab. Ia tak tahu apa yang akan diputuskan oleh Cho Kyuhyun, bagaimana Choi Jiyoo akan meresponnya. Dan yang terpenting, apa yang bisa dilakukannya jika Jiyoo benar-benar pergi?

“Aku bilang… aku pernah dan masih menyukainya sampai sekarang,” gumam Hyori. “Dan untuk pertama kalinya, aku lega. Setidaknya Kyuhyun tidak langsung menjauh dan meninggalkanku.”

Hyukjae bergeming. Lelaki itu tersenyum samar. “Kalau mereka memutuskan untuk bersama, kuharap Kyuhyun tetap membiarkan Jiyoo tinggal bersama ayahnya.”

“Ah, memangnya kau tidak akan ikut dengan Jiyoo ke Incheon?”

“Tentu saja tidak. Untuk apa? Kecuali kalau Jiyoo memintaku,” ucapnya puas.

Hyori bergumam tak jelas hingga bertanya lagi, “Lalu apa permintaan yang kau ajukan pada ayah Jiyoo?” Melihat raut wajah Hyukjae yang terkejut, Hyori tersenyum lebar. “Kyuhyun yang memberitahuku. Aku dan dia mengira kau akan meminta agar diijinkan ikut ke Incheon.”

Dengan desahan napas yang berlebihan, Hyukjae pura-pura kecewa. “Cho Kyuhyun itu memang agak naif dalam percintaan ya?”

“Yah… kurasa begitu,” Hyori mengangguk-angguk geli. “Lalu, sebenarnya apa permintaanmu itu?”

Hyukjae menghela napas sambil tersenyum kecil. “Hanya permintaan kecil.”

—-

Koridor rumah sakit cukup lengang. Hanya ada satu-dua orang yang berjalan di sekitar koridor dan hanya ada satu orang yang benar-benar duduk tanpa peduli dengan udara yang agak dingin. Orang yang dikenal Jiyoo sebagai Cho Kyuhyun.

Jika boleh ditambahkan, orang yang dikenal Jiyoo sebagai lelaki memesona dan berbahaya. Sangat berbahaya jika Jiyoo jatuh dalam pesonanya, bukan?

Jiyoo berdeham, sekedar menenangkan dirinya sendiri. Gadis itu beradu pandang dengan Kyuhyun. Dari sepasang maniknya, Jiyoo tahu hari ini ia sudah cukup membuat lelaki itu kelelahan; fisik dan mental.

Kondisi fisik dan mental Jiyoo juga sepertinya mulai tak stabil. Buktinya, ia mati-matian menahan diri untuk tidak berlari dan memeluk Kyuhyun. Melihat lelaki itu justru membuat Jiyoo ingin memberikan kenyamanan tanpa jeda.

Jiyoo merasa puas pada diri sendiri ketika ia berhasil mencapai tempat Kyuhyun dengan tetap berjalan tenang. Gadis itu berhenti agak jauh dari Kyuhyun. Aroma maskulin lelaki itu mulai menggelitik hidungnya.

“Kemarilah,” pinta Kyuhyun. Jiyoo menolak dan tetap berdiri tegap di tempatnya. “Sepertinya aku yang harus ke sana.”

“Arasseo, arasseo! Aku… ke sana,” gumam Jiyoo. Ia menolak melakukan kontak mata dengan Kyuhyun. Perasaannya sekarang terlalu rumit untuk diuraikan. “Kau tidak mau masuk?”

Kyuhyun menggeleng. “Aku ada di urutan terakhir orang yang ingin ditemuinya, jadi aku masih punya banyak waktu.” Lelaki itu memutar bola matanya. “Dan jangan mengalihkan pembicaraan. Kau tahu usahamu itu menyedihkan.”

“Baiklah, lalu apa yang mau kaubicarakan?” Jiyoo menembak tepat sasaran. “Tadinya aku hanya ingin basa-basi, bukannya mengganti topik seperti yang kau–“

“Kau menang.”

“Apa?”

Kyuhyun meraih tangan Jiyoo. Dengan gerakan lambat dan wajar, lelaki itu membimbing Jiyoo menyusuri koridor rumah sakit. Kyuhyun tak mengucapkan apapun lagi hingga keduanya sampai di luar gedung.

“Taruhan itu. Aku menyerah,” ujarnya. Kyuhyun mendengus geli. “Kau hebat sekali. Kau membuatku menyerah dua kali berturut-turut seperti ini.”

“M-menyerah? Kalau kau menyerah, itu artinya–“

“Kau bisa bertindak apapun. Kau boleh mempertimbangkan perasaan semua orang tanpa perlu mengkhawatirkan aku.” Kyuhyun melepaskan genggaman tangannya.

“Kalau aku menang, kau akan membiarkan aku menjelaskan perasaanku. Selama lima belas menit, kau akan mendengarkan dan mempertimbangkan secara objektif kemudian kau akan memberiku jawaban tentang perasaanmu.”

“Tidak ada tekanan. Tidak ada Hyori, tidak ada Hyukjae. Semuanya murni darimu.”

 “Kalau kau kalah?”

 “Kau boleh bertindak sesubjektif mungkin, kau boleh mendorongku menjauh dari lingkaran hidupmu. Kau boleh… membiarkanku tidak baik-baik saja.”

“Apa hal itu masih berlaku?” tanya Jiyoo. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat. “Apa… kau tidak akan baik-baik saja?”

Kyuhyun bersandar di dinding, melipat tangan di depan dada dan tersenyum puas. “Kau khawatir. Padaku.”

“Memangnya hal itu perlu ditanyakan!? Aku tidak suka melakukan ini.” tegas Jiyoo. Ia memang benar-benar tak ditakdirkan untuk memahami isi kepala Cho Kyuhyun. “Tolong, hentikan ini, Cho Kyuhyun. Aku tidak bisa menyakiti orang lain lagi. Kau… kau ada di urutan terakhir dalam daftarku!”

Untuk sesaat, luapan kelegaan menyapu tubuh Kyuhyun. Ia mendengarkan sebuah lagu indah mengalun dalam kepalanya. Dengan keberanian dan harga diri yang tersisa, Kyuhyun menarik Jiyoo ke dalam pelukannya.

“Apa aku sudah terlalu banyak mengacaukan hidupmu?” Kyuhyun merasa tenggorokannya tercekat. Setelah melihat bagaimana Jiyoo masih terikat dan mungkin tidak bisa lepas dari Hyukjae, Kyuhyun merasa tak punya hak untuk meminta Jiyoo memilih.

“Cho Kyuhyun…”

Were you in pain a lot? Were you really exhausted? Did I give you a hard time?

I think I got used to receiving love and only thought of myself

I know how you feel, I know too, I know your love, but I guess it’s not my heart

“Aku… ingin mengatakannya, sesuatu yang seharusnya jadi pengakuanku,” bisik Jiyoo.

Kyuhyun hanya menggeleng. “Jangan. Jangan sampai kau mengatakannya.” Lelaki itu menghela napasnya berlebihan. “Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan kalau kau mengatakan itu. Dengar, Choi Jiyoo, aku hanya ingin melepaskanmu dengan benar, dengan cara yang keren.”

It’s something my heart tells me to do, that’s why it hurts more

I love you but I have to leave you

I’m thankful and sorry that you love me

I’m lacking, forgive me for leaving you

“Jadi ini yang kauputuskan? Kau selalu memutuskan semuanya sendiri ya?” Jiyoo menelan ludah, menelan sebongkah rasa sakit yang tersangkut di tenggorokannya. “Caramu memang keren. Sangat khas Cho Kyuhyun.”

Kyuhyun bergeming. Sesuatu yang dilakukannya hanya memeluk Jiyoo lebih erat. Rasanya ia tak akan bisa melakukan hal lain selain memiliki Jiyoo sementara.

“Tapi,” Jiyoo menggigit bibir. “jangan biarkan keputusan ini juga menyakitimu.”

From time to time I’m sure my heart will hurt and I will regret it

But I won’t show it, even if I shed tears

Curse at me all you want, it’ll be more comfortable for me

I won’t give pathetic excuses, I can’t do anything other than this

Even if I do as my heart tells me to do, will I be okay?

 

“Jangan khawatirkan aku.” Kyuhyun tak menyanggupi permintaan Jiyoo. Ia tahu persis akan jadi seperti apa hatinya nanti. Sekarang ia hanya harus menutupinya dari gadis itu.

Jiyoo melepaskan dirinya dari Kyuhyun. Entah bagaimana, Jiyoo sendiri menyesal sudah melepaskan pelukan nyaman itu. Kedua matanya terpaku pada sepasang mata Kyuhyun yang gelap dan mirip biji almond.

“Aku…”

“Jangan pernah minta maaf. Tidak padaku, tidak saat ini.” Kyuhyun tersenyum miring. Tangan kanannya terangkat, merapikan poni depan Jiyoo.

Jiyoo frustasi. Satu-satunya hal yang ingin dilakukannya hanya mengucapkan kata maaf untuk Kyuhyun, tapi lelaki itu bahkan tak mengijinkannya. Jiyoo merasa sangat buruk hari ini.

“Sebelumnya aku tidak pernah minta ijin, tapi…” Kyuhyun menangkup wajah Jiyoo dengan kedua tangannya. Jiyoo bisa merasakan tangan Kyuhyun yang dingin di kedua pipinya. Rasanya menyegarkan. Sekaligus terasa kejam.

Kyuhyun memejamkan mata. Sengatan menyenangkan menjalari tubuhnya saat bibirnya menyentuh bibir dingin Jiyoo. Sentuhan itu begitu lembut, begitu manis, dan terasa begitu rapuh.

Aroma maskulin Kyuhyun dan ciuman manis yang diberikannya membuat Jiyoo tak puas. Tiba-tiba saja ia ingin lebih banyak dari yang diberikan Kyuhyun. Ia ingin, dengan egoisnya, memiliki lelaki itu seperti gadis biasa.

Gadis biasa yang dengan bebas mengungkapkan perasaannya. Gadis biasa yang tak terjebak di lingkaran menyebalkan.

Sepertinya perasaan itu tersampaikan. Kyuhyun memperdalam ciumannya, seakan meminta Jiyoo melupakan pikiran yang mengganggu itu. Untuk malam ini saja, Kyuhyun ingin tahu bagaimana rasanya memiliki Jiyoo.

Jiyoo ingin menangis. Jika Kyuhyun tidak sedang memberikan penghiburan aneh ini, Jiyoo bisa saja menangis saat ini juga. Jiyoo mulai terlanjur menyukai lelaki ini. Terlanjur membagi perasaannya untuk Kyuhyun.

I know, I know your heart –

Yes, you can leave

Even if no words are spoken

You’ll have more scars than me,

Your heart will be more pained than mine

 

Dengan sedikit kesadaran yang menyakitkan, Jiyoo mengangkat kedua tangannya. Ia menggenggam pergelangan tangan Kyuhyun. Sentuhan di bibirnya belum berhenti. Jiyoo menggenggam pergelangan tangan Kyuhyun erat-erat sementara air mata Jiyoo jatuh menuruni pipinya.

Kyuhyun bukannya tak tahu itu. Sejak awal, sejak keputusan ini dibuatnya, Kyuhyun tahu resikonya. Ia lebih tahu daripada siapapun.

Bahwa rasanya akan sangat menyakitkan. Dan lebih menyakitkan karena ia-lah yang memutuskan.

Dengan berat hati, Kyuhyun melepaskan pagutan bibirnya. Lelaki itu tersenyum angkuh walaupun nyatanya ia tak rela melihat wajah Jiyoo yang kecewa. “Kali ini, aku minta maaf. Egois sekali menciummu saat aku memutuskan untuk melepaskanmu.”

Jiyoo memandang Kyuhyun dengan sedih. Hatinya perih, tersayat oleh belati tajam yang berkarat. Wajah Kyuhyun tampak berbayang karena air mata yang menggantung. Jiyoo berjinjit, bertumpu pada pundak Kyuhyun untuk mencium bibir lelaki itu.

Jantung Jiyoo berdegup cepat. Ia terlalu kalut untuk memikirkan tindakan yang masuk akal. Saat ini, ia hanya ingin mengungkapkan perasaannya pada lelaki itu.

Secara tak langsung, Jiyoo juga ingin menyampaikan kata maafnya. Maaf karena Kyuhyun hanya mendapat bagian kecil hatinya. Maaf karena Kyuhyun datang setelah Hyukjae hingga Jiyoo tak bisa memilihnya.

“Tidak apa-apa.” Kyuhyun seolah menjawab kalimat yang tak terucapkan dari Jiyoo.

It’s alright, don’t worry –

You just need to be happy

I’m worried that you would cry more than me,

You would suffer more than me

—-

7:56 PM

Keduanya berjalan bersisian. Kyuhyun merasakan bahunya yang bersentuhan dengan bahu Jiyoo. Lelaki itu sangat ingin berjalan mundur, menghentikan waktu saat mereka berada di luar rumah sakit. Untuk sesaat tadi, Kyuhyun tahu bagaimana rasanya mencium… dan dicium Jiyoo.

“Mm…” Jiyoo bergumam. “Aku akan pergi ke Incheon, kau tahu, kan?” Kyuhyun hanya mengangguk. “Aku akan keluar dari BluEast Harmony.”

“Aku tahu.”

Jiyoo tersenyum muram. Baru kali ini ia merasa tak senang dengan kabar ajakan tinggal bersama dari ayahnya. Dan itu karena lelaki ini. “Kau akan baik-baik saja, kan?”

“Apa aku harus berjanji?”

“Apa kau tidak bisa mengusahakannya?”

“Apa kau harus membalas pertanyaan dengan pertanyaan? Kau mulai ahli melakukan itu.” Kyuhyun terkekeh.

Jiyoo meringis. Tawa itu terdengar begitu menyejukkan sekaligus membekukan. “Kau akan baik-baik saja, kan?”

“Kalau tidak, apa kau akan mendatangiku?”

“Yang jelas, aku akan sangat menyesal karena membuatmu tidak baik-baik saja.” Jiyoo terus berjalan sementara Kyuhyun menghentikan langkahnya. Gadis itu menoleh ke belakang. “Kenapa?”

“Jangan.” Tatapan Kyuhyun melembut. “Jangan pernah menyesali apapun.”

Selama beberapa detik, Jiyoo menatap Kyuhyun. Keduanya hanya terpisah dua langkah. Jiyoo bisa saja memeluk lelaki itu lagi, tapi ia tak akan melakukannya. Jika dulu Kyuhyun selalu bersikap tak masuk akal, sekarang jelas Kyuhyun-lah yang mampu berpikir benar.

Jiyoo tersenyum selembut yang ia bisa. “Apa… yang kausukai dariku? Bodoh.”

“Entahlah. Aku juga tidak tahu,” Kyuhyun mengangkat bahu. Detik berikutnya ia tersenyum miring. “Yang jelas, aku menyukai caramu memelukku dari belakang.”

Dengan tawa pelan, Jiyoo mengingat hal itu. Rasanya kejadian itu sudah berlalu sangat lama walaupun nyatanya baru beberapa hari yang lalu kekacauan di kamar Hyori itu terjadi. Jiyoo tersenyum dan berkata, “Berbaliklah.”

“Apa?” Kyuhyun mengerutkan kening.

Jiyoo mendengus kesal. Ia heran kenapa Kyuhyun tak pernah menuruti kata-katanya sementara ia tanpa sadar selalu mematuhi ucapan lelaki itu. Jiyoo berjalan cepat ke belakang Kyuhyun. Dengan sisa perasaannya, Jiyoo melingkarkan lengannya ke pinggang Kyuhyun.

Gadis itu menempelkan pipinya ke punggung Kyuhyun yang lebar. “Kau akan baik-baik saja. Aku akan baik-baik saja.”

Kyuhyun menyentuh punggung tangan Jiyoo, menggenggamnya erat. Jiyoo benar, gadis itu harus benar. Mereka akan baik-baik saja. Mereka harus baik-baik saja.

—-

Hyori mendongakkan kepala saat pintu kamar Hyukjae terbuka. Suasana canggung langsung menyelimuti romanya saat melihat Jiyoo dan Kyuhyun berdiri berdampingan. Gadis itu tahu keduanya sudah mengambil keputusan, tapi ia tak tahu keputusan apa yang akhirnya diambil oleh keduanya.

Tanpa perlu dipastikan, Hyukjae juga menatap objek yang sama dengan Hyori. Lelaki itu mengangkat alis, menunggu.

“Shin, kau mau pulang bersamaku?” tanya Kyuhyun tiba-tiba. “Mian, aku tidak bisa ikut menginap di sini.”

Hyukjae hanya mengangguk tanpa suara. Sebenarnya ia bahkan tak pernah berani membayangkan jika Kyuhyun juga ikut menungguinya di rumah sakit. Jelas sekali lelaki itu ingin Jiyoo berada di sini.

“Aku… ya, aku ikut bersamamu,” seru Hyori ragu. Ia memandang Jiyoo yang berdiri di depan Kyuhyun. “Yoo, kau… akan menginap?”

Jiyoo bergeming. Hyori menunggu dan Hyukjae pun demikian. Sepersekian detik berikutnya, Jiyoo mengangguk. “Aku… tinggal.”

Melihat raut wajah Jiyoo yang seperti itu membuat Hyukjae mendapat penjelasan. Gadis itu tinggal. Jiyoo-nya tak akan kemana-mana. Masalah selesai.

“Shin, ayo!” ajak Kyuhyun yang langsung berbalik dan meninggalkan kamar. Hyori menurut dengan mengekor di belakangnya. Kyuhyun menahan diri. Jika ia lebih lama berada di sana, siapa yang tahu ia tak akan menarik tangan Jiyoo untuk pergi?

Sepertinya, akal sehat yang tadi dimilikinya sudah menguap. Kenyataan yang terpampang di hadapannya menjadi lebih sulit daripada yang dibayangkan. Belum satu jam dan Kyuhyun sudah merasa mati rasa.

Jika ia sudah membayangkan keadaannya yang buruk, Kyuhyun merasa semua itu tak ada apa-apanya.

Helaan napasnya terasa berat. Tak peduli sebanyak apa udara yang masuk, paru-parunya tetap terasa kosong. Langkah kakinya pun terasa berat. Kakinya tak mau bergerak, seolah ada besi puluhan kilogram yang menahannya.

“Choi Jiyoo,” ucap Kyuhyun. Ia memunggungi Jiyoo. “Jangan datang ke studio lagi.”

Jiyoo tersentak. Tangisnya yang baru saja reda kini mengancam akan jatuh lagi. Gadis itu termangu sejenak sebelum menyanggupi. “Aku mengerti. Aku akan ada di sini sampai… sampai waktu kepindahanku ke Incheon.”

“Yah, yah! Kenapa? Kenapa Jiyoo tidak boleh–“

“Hyo.” tegur Hyukjae. Ia memberikan isyarat agar membawa Kyuhyun pergi dari sana. “Dan, Cho Kyuhyun, aku tahu kau penasaran soal permintaanku pada ayah Jiyoo. Apa kau tetap ingin tahu?”

Kyuhyun tetap tak berbalik. “Kejutkan aku.”

“Aku minta agar…” Hyukjae melirik Jiyoo kemudian tersenyum lembut. “paman itu meluangkan waktu untuk mendengarkan putri kesayangannya, memeluknya saat raut wajahnya mulai berbeda, dan mengganti seluruh waktu yang digunakan putrinya untuk menunggu.”

Jiyoo terhenyak dengan kedua mata yang tak lepas dari Hyukjae. Lelaki itu masih memikirkan keinginannya lebih dari apapun. Bahkan ia sendiri tak bisa menyuarakan keinginannya, sementara Hyukjae mencatat semuanya dengan baik.

“Tch,” decak Kyuhyun, “Permintaanmu terlalu banyak.”

Hyukjae mengangkat bahu. “Hanya itu yang bisa kupikirkan.”

—-

Dengan mantel yang membungkus tubuhnya, Shin Hyori masih kedinginan. Ia berjalan di samping Kyuhyun. Seharusnya kedekatan seperti ini membuat Hyori hangat, tapi rasa penasaran yang lebih banyak membuatnya tak merasakan kehangatan itu.

“Hei, kau tidak mau bicara tentang yang barusan?” tanya Hyori. “Kau tahu aku tidak suka penasaran, jadi cepat beritahu aku!”

Kyuhyun mendengus pelan. “Aku melepaskannya.”

“Kenapa?”

“Karena dia tidak bisa memilih, karena aku juga tidak bisa memilih. Kalau bersamaku berarti memutuskan ikatan aneh dengan Hyukjae, dia pasti tidak akan bisa. Kau melihat bagaimana dia mengakui itu,” jelasnya. “Dan aku, aku juga pasti tidak bisa memilihnya untuk meninggalkanmu. Aku juga tidak bisa memaksamu tetap berada di dekatku kalau itu hanya akan menyakitimu lebih jauh lagi.

“Tch… lagipula kau dengar permintaan Hyukjae pada ayah Jiyoo. Aku sudah lama kalah darinya. Hyukjae selalu memikirkan Jiyoo di atas apapun sementara aku selalu memaksa gadis itu agar melihatku. Terlihat jelas bedanya, kan?”

Hyori mengerjap, sedikit terkesima dengan jawaban Kyuhyun. Ia tak menyangka lelaki itu akan memikirkannya sejauh ia memikirkan efek yang diucapkannya. “Kau… melepaskannya? Lalu, bagaimana perasaanmu sekarang?”

“Aku tidak bisa merasakan apapun sekarang,” gumam Kyuhyun. Tanpa aba-aba, Hyori berhenti berjalan dan menendang kaki Kyuhyun. Lelaki itu mengaduh nyaring. “YAAAAHH!”

“Kau bilang kau tidak merasakan apapun. Pembohong.”

Kyuhyun berdesis kesal. “Itu hanya ungkapan, bodoh!”

“Baguslah…” Hyori tersenyum jenaka. “Hei, apa boleh aku melakukan sesuatu padamu?”

Dengan memicingkan mata, Kyuhyun berkomentar sinis, “Apa? Menendangku lagi?”

Hyori menggeleng. Ia meraih leher Kyuhyun, melingkarkan lengannya di sana. Kelegaan yang menyelimutinya memberi Hyori dorongan untuk mencium bibir Kyuhyun. Cepat, lembut, dan kuat.

Jantung Hyori masih berdebar kencang. Ia merasakan seluruh darahnya naik perlahan mewarnai kedua pipinya. “Aku hanya ingin melakukan itu.”

“Kau mencuri ciumanku!”

Hyori terkekeh. “Jangan konyol. Itu bahkan bukan ciuman pertamamu. Kau seperti gadis-gadis dalam komik. Menggelikan!”

“Kau akan membayarnya, Shin,” Kyuhyun menyunggingkan senyum miring. Ia merangkul bahu Hyori dengan cepat, memberikan efek sesak napas pada gadis itu. “Kau akan menjadi pelayan yang bertugas membangunkanku setiap hari… selamanya!”

“Selamanya?”

Kyuhyun mengangguk mantap. “Selamanya!”

Untuk beberapa alasan, Hyori tersenyum. “Selamanya!”

—-

Choi Jiyoo masih berdiri di pojok ruangan. Kakinya seolah menempel di lantai. Dengan banyaknya kejadian mengejutkan yang terjadi hari ini, kemampuan mencerna informasi di otaknya menurun drastis.

“Kau akan tetap berdiri di sana?” tanya Hyukjae, lelah menunggu Jiyoo yang tak bergerak.

Jiyoo menggeleng kemudian berjalan pelan ke arah ranjang Hyukjae. “Bagaimana perasaanmu? Apa dokter sudah ke sini?”

“Jangan mengalihkan pembicaraan,” sahut Hyukjae cepat. Ia mengulurkan tangannya. “Butuh pelukan?”

Tawaran itu sangat menggoda dan sayang sekali jika ditolak. Jiyoo duduk di tepi ranjang, menyambut tawaran Hyukjae. Bukan karena tawaran yang terlalu menggoda, tapi karena memang Jiyoo membutuhkannya.

Melepaskan Kyuhyun memang menyakitkan, tapi rasanya semuanya terasa benar saat ini.

Saat satu lengan Hyukjae memeluknya, tiba-tiba saja semuanya terasa baik-baik saja. Tak ada yang terjadi. Tak ada penyesalan apapun. Semuanya berada di tempatnya masing-masing.

“Aku dan Kyuhyun…”

“Aku tahu. Semua itu tertulis di wajahmu,” gumam Hyukjae. Ia mengecup pelipis Jiyoo. “Apa itu menyakitkan?”

Jiyoo mengangguk. Tak ada gunanya berbohong, toh tak ada yang bisa disembunyikannya dari Hyukjae. “Tapi aku baik-baik saja sekarang.”

“Karena aku sedang memelukmu.”

“Kau terlalu percaya diri,” dengus Jiyoo pelan. “Tapi kau benar. Aku baik-baik saja karena kau memelukku sekarang. Dan maafkan aku.”

Hyukjae mengernyitkan alis. “Kenapa?”

“Karena sudah membuatmu menunggu, karena sudah membiarkanmu terluka sendirian,” Jiyoo mengeratkan pelukannya. Gadis itu menghela napas dalam-dalam. “Dan karena sudah membuatmu keluar dari BluEast Harmony.”

Dengan wajah yang berubah serius, Hyukjae berkata, “Kapan aku bilang aku akan meninggalkan BluEast Harmony?”

“Eh? Kau tidak akan meninggalkan BluEast Harmony?”

Hyukjae tertawa nyaring. Rasanya melihat wajah bingung Jiyoo adalah salah satu hiburan yang menyenangkan. “Iya, aku akan meninggalkannya.”

“Bodoh.”

“Tapi kau percaya diri sekali, kenapa kaukira aku akan pergi dari band itu?” Hyukjae menyentil kening Jiyoo pelan.

Jiyoo mengangkat bahu. “Aku hanya tahu kau tidak akan membiarkanku pergi ke Incheon sendirian.”

Senyuman samar tersungging di bibir Hyukjae. Lelaki itu menarik dagu Jiyoo dengan satu tangan. Kedua bibir mereka mendekat sebelum saling menyentuh. Kecupan singkat yang menyenangkan sekaligus memabukkan. Hyukjae tahu ia selalu merindukan yang satu itu.

“Baguslah…” ujar Hyukjae seraya menghela napas lega. “Kau sudah mengenalku dengan sangat baik. Aku memang akan ikut ke Incheon.”

==================THE END==================

[EPILOG]

Seoul – 3 month later

Sebuah mobil van hitam membelah jalan raya. Empat orang lelaki duduk di kursi belakang sementara seorang gadis sibuk mencorat-coret buku catatan kecilnya . Kendaraan beroda empat itu melaju di jalanan Apgujeong-dong sebelum berhenti di depan sebuah stadion. Poster warna-warni ditempel di dinding yang bercat kuning pucat.

Seorang gadis dengan rambut ekor kuda turun dari kursi penumpang. “Ayo! Kita sudah hampir terlambat!”

“Ne~” seruan tegas diiringi dengan tindak-tanduk sigap membuat tiga dari empat orang itu buru-buru menghilang ke ruang tunggu.

“Shin,” panggil orang terakhir. Seseorang yang dipanggil Shin itu menoleh. “Tangan Junhong sedang terkilir, gantikan dia.”

Gadis itu mendelik tajam. “Cho Kyuhyun! Gajiku di sini hanya sebagai manager band, bukannya additional player.”

“Sama saja,” Cho Kyuhyun melambaikan tangannya tak peduli. “Sekarang cepat masuk!”

“Cerewet!”

Baru saja gadis itu akan mengekor Kyuhyun, seorang lelaki paruh baya dengan kartu pengenal staf menghampirinya. “Maaf, apa nama band kalian?”

Shin Hyori tersenyum bangga. “BluEast Harmony!”

—-

Incheon

Waktu makan siang adalah waktu yang paling dibenci Lee Hyukjae. Waktu makan siang artinya sama dengan tak ada waktu untuknya bersantai. Seharusnya kafe ini terletak jauh dari sekolah dan kampus, jadi tak akan ada pengunjung yang berlebihan seperti saat ini.

Seorang gadis yang memasang satu headset di telinga kanannya berseru, “Poo! Buatkan vanilla latte!”

Lee Hyukjae menyahut asal-asalan. Ia berdiri di depan mesin pembuat kopi, bingung. Kemarin Jiyoo sudah mengajarinya, tapi kenapa sekarang ia lupa?

“Apa kau tidak tahu cara menggunakan benda itu? Aku sudah mengajarimu kemarin,” tegur Jiyoo yang sudah berdiri di belakangnya. “Pengunjung kita banyak, cepatlah~”

“Sudah kubilang, lain kali pekerjakanlah satu atau dua orang.”

“Kau keberatan membantuku?”

“Bukan keberatan, hanya–“

Suara gemerincing bel terdengar dari pintu, tanda pengunjung baru memasuki kafe. Jiyoo dan Hyukjae berbalik bersamaan, membungkuk sopan dan menyambut pengunjung, “Selamat datang di BluEast Harmony!”

—-

Additional

[Choi Yoo’s Diary Entry]

BluEast Harmony is really like a life harmony. The love and sad story happen in one time.

BluEast Harmony is like an unfinished love story, unfinished fate string. Even I lost you and you lost me, I don’t mind, I have no regret…

=========================

Selesaiii~! Otak saya lagi memburu adegan kisseu, mumpung lagi gak puasa kali ya. xD

So yea, BluEast Harmony is an unfinished story (for JiKyu). Quotes aslinya adalah: BluEast Harmony, sebuah kisah cinta yang tak selesai. Bwahahaha~

Jadi, saya gak tau gimana menurut Anda sekalian, tapi saya harap gak mengecewakan. Tapi… kalo kecewa ya mohon maaf lahir batin. *bow

Ah, hiatus ditunda. Tunggu saya selesain oneshot ama nunggu BTS BluEast Harmony dari Hyo-nim yah~ xD

Comment(s) are truly appreciated! Thanks and sorry! ^-^

Song list:

Comeback to me – Mate

Something My Heart Tells to Do – BAP

More Than Me – Jang Dong Gun

Credit: MaxRide (ENG) @TSUNDERCOVER

ps: menurut voting terakhir, dari 33 komentar, 13 milih JiHyukyuhyo, 9 milih JiKyuhyohyuk dan sisanya pasrah. xD Jadi adil yah, saya ngerjain sesuai keinginan Anda sekalian. ^-^

114 thoughts on “BluEast Harmony #8 [FINAL]

  1. Bener kan dugaan aku , dari awal udah curiga , pasti ini si jihyuk bakalan disatuin . Itu kopel gak bakal jauh2 . Jihyuk itu udah tertulis begitu , dan selamanya tetap begitu . Hahasek . End nya manis sekali , saya suka . Padahal pas bagian jiyoo mau nemuin kyu di koridor udah semapt waswas , kirain jiyoo milih kyu , eh ternyata tetap sama abang mesum ..
    Next ff ditunggu ..

  2. ampuuuun akhirnya jiyoo tetep sama hyukjae, nggak bisa bayangin kyu ama si jiyoo. andwaeee, btw kalo mau hiatus yg more than words aja doong jangan pasangan aneh jihyuk dong yg hiatus keke. entah kenp gw lagu kesengsenm(?) sama hyukjae ni akhir2 ini wkwk. btw, pertamax nggak sih gw? XD

    • Maksudnya? Kamu nyuruh yang punya blog More Than Words itu hiatus? Memangnya kamu siapa?
      Menurut kamu kalo ada yang kenal sama yang punya blog itu atau yg punya blog itu baca bakal gak tersinggung? Tolong dipikir dulu kalau mau nyumbang komen. Gak semua orang pleased sama komen kaya punyamu ini.

      • baca ulang deh komenku. apa aku seperti orang yang mau ngespam? big no. dari komen kamu harusnya tau kalo aku nganggep author ini dan more than words itu sama. dari mana? mungkin itu yang harus anda cari tau. tanya baik-baik, bukan langsung menjudge. jujur, komen anda terlihat lebih menyakitkan daripada kalo saya jadi author more than words dan lihat komen pertama saya. karena saya memang nggak tau awalnya. terimakasih sudah memberitahu 🙂 walau caranya seperti itu

      • Pertama, makasih suda mau nanggepin. Dan saya minta maaf jika komen saya menyakiti anda, bikin anda sakit hati atas kekeliruan yg sama sekali bukan berasal dari anda. Saya benar-benar minta maaf.
        Saya hanya ingin anda menempatkan diri sbg orang yg mengenal atau bahkan si pemilik blog sendiri, bagaimana rasanya jika anda disuruh hiatus di blog orang lain? Bagaimana perasaan saya sbg pemilik blog yg rasanya menimbulkan komentar anda buat pemilik blog lain?
        Dan buat balasan anda, saya sama sekali tidak menngatakan bahwa anda ngespam. Saya hanya minta hati-hati dalam menyumbangkan komentar.
        Maaf dan terima kasih.

      • eum, krna sepertinya sy yg jadi msalah disini, sy rasa harus ikutan komen. sblmnya ak minta maaf sama kalian berdua,krna mslh blogku jdi pada salah paham.
        first, buat @nopnophi ; salam kenal ^^, aku yg pnya blog More Than Words. maaf klo kamu jdi salah paham, dan ngira shela pnya dua blog.. Eum, shela jga ga tau klo kmu ngira blog ini dan MTW itu yg punya satu orang, krna shela fikir smwa org udh tau, selama ini pun jga gak ada yg nanya sih (sepertinya) ^^;
        aku disini bukan bermaksud belain shela ya, hanya berniat meluruskan.. 🙂

      • dan buat yoo, maaf jadi emosi ya nak ?
        tapi skrg kn @nopnophi jga udah jelasin klo dia gak tau tryta dua blog ini yg pnya beda. tapi yah cara pandang seseorang kan memang berbeda, apalagi ini komentar yg ditulis, orang bisa salah baca dan salah mengira.

        aku rasa ini kesalahpahaman aja, nopnophi gak tau klo dua blog ini yg pnya beda–krna novi juga ga nanya apa yg pnya dua blog itu satu org atau dua ^^, dan shela juga gak tau klo maksud nopnophi seperti itu–krna kami pikir selama ini smua org tw klo dua blog ini beda.. ^^;
        dan aku juga salah krna gak komen dri kmren2, ngelurusin masalah ini ;A;

        jadi aku juga minta maaf ke kalian berdua krna terjadi kesalahpahaman ini dan aku harap, ga ada problem apapun selanjutnya. please for both of you, shela jga udah gak emosiong lgi dan nopnophi jga gak kapok main kesini..

        maaf kalo komenku rempong dan sekali lagi aku ga berniat membela siapapun. jadi kalo ada yg merasa tersinggung aku minta maaf. /bow/
        terima kasih atas pengertiannya ^^v

  3. Kyaaaaaa ! Cho kyuhyuuuuuuuuuuun ! Enak amat lu dpet kissu sana sini -,-
    ah, blueast finally end huhu T.T
    terima kasih byk atas kerja kerasny nona choi.. Setidaknya saya uda puas dg jikyu moments disini huahahaha..
    Uri hyukjae ! Best oppa ! ^^b
    ah,ngemeng apalagi ya ?Udah manis bets lah endingnya :3
    udin, ga usah hiatus nak, ya ya ya ya ya 😉

    • Kyaaaaaaa~~~ (?)
      Samasama, Hyo-nim. Senang bekerja sama dengan Anda. *jabat tangan*
      Usah, usah. Usah hiatus. xD
      Makasihh syuda baca, mom~ buat bantuannya selama proses penulisan BluEast Harmony jujaa.. *kisseu jauh*

      • hus.
        yoo, itu komennya pedes amat nak, pake cabe berapa ? -_-a
        sudah sudah, mari kita pikirkan BTS saja huahaha… /kembali jabat tangan/
        jikyu moments ya ? eh salah ding. jihyuk ahaha.
        MARRYOOOOOOOOOO mana mana mana mana XD
        ga bole hiatus kalo ga post itu :p

  4. Pada akhirnya kembali deh ke jihyukkyuhyo …
    Hyukjae payah ah!!! Masa pingsan karena syokkkk tapi keren lah loncat dar lantai 2(?) Itu ciumannya kyu sma yoo pasti rasanya campur aduk, abis ciuman mereka langsung pisah huaaaa .. Tapi bner sih yoo ga bisa ngelepas ikatan aneh dari hyukjae .. Kyu juga yaa dia ga bisa ngelepas ikatan anehnya sma hyo hihihi
    Pada akhirnyaa BlueEast Harmony memang ga pernah terlupakann ya !!

  5. aw jd cho kyuhyun-nim cm nempatin sbagian kecil dr hati jiyoo?
    Dan sy salah nebak wkwkwk kirain bkal jikyuhyohyuk
    Haha
    Tp ini udah memuaskan kok… Jihyuk & kyuhyo looks right lah…
    Hehe
    Aaaaaa ending bnyak adegan kisseu tp justru dmen adegan hyo nyium kyu… Manis bgt dah… Si gyu sok marah pdhal gk bs nolak
    Wkwkwk
    Oke happy ending then
    Kereeen

    Aaaaa syukurlah gk jd hiatus, soalnya bkal kangen #plakk
    Tp klo emang jd hiatus jgn lama2 ><

  6. Aaah akhirnya jihyuk kembali juga mwehehe. Berharapnya sih jikyu tapi kalo endingnya gini sih puas :p nyesek pas part nya kyu sama yoo itu. Paling suka sama kata katanya kyu ke hyo yang buat jadi pelayan selamanya itu :3 selalu jjang deh ff nya eonni. Oya jangan lama lama ya eon hiatus nya. Eonni fighting!!

  7. eonniiii udah lama ga buka blog ini. mungkin gabisa komen satusatu. but this story is too amazing aaaaa hyukjae ruined my bias list….. well kyuhyun juga sih huehhe

    jan hiatus dong eooon. ntar aku gak ada bahan bacaan lagi kalo bosen u.u

  8. hiatus ditunda???
    yeayyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
    akhirnya kembali ke couple masing2. tapi si kyu keenakan ye, dapet ciuman dari dua cewek, ckckckc *geplak kepala kyu* aku amat sangat menunggu BTS bluest harmony. wkwkwkwkwk

  9. hyaa padahal aku pen jikyu ! tapi gpp deh , part ini sweet bng , moment jikyo daebak. dan yeah , yoo emang cuma buat poo. dan hyori cuma buat bebek kyu ! hahaha

  10. hwaa akhrinya smua kembli kjalan yg benar(?),..
    pas part end ini g tw knpa lebi greget pas moment jikyunya dr pd jihyuk ma hyokyu, mngkn gara” skinship mrka yg pling bnyk kali yaa,??
    disini yg dpet jatah kissue pling bnyak jiyoo ma kyu, enakknyaaa#plakk 😉
    ditunggu ff2 yg lainnya… 🙂
    fighting,!!

  11. KYAAAAAAAAAAAA AKHITNYA JIHYUK KEMBALI DAN KYUHYO BERSAMA!!! Love you kak ckckckck akhirnya hasil sesuai yang aku impikan, mereka semua berakhir dengan bahagia 😀

  12. Hm.. Jd artinya Kyu sama Yoo sama2 terbagi ya hatinya tp gbs ngelepasin apa yg sebelumnya..
    Ya, memang begitulah cinta…
    Bingung mau ngmg apa lg. Tp aku suka adegan KyuHyo yg bahas ngebangunin itu. So sweet… 🙂
    Hiatusnya jgn lama2 ya? Hwaiting!

  13. wuiiih…endingnya ngelegain bgt bgt bgt!!!
    hahahaha…berhubung saya jihyuk shipper
    jadi bahagia deh klo endingnya gini
    YEAY!!! *sorak-sorai bergembira…bergembira semua~*

  14. Kyu dapat backhug yoo,,ciuman blik yoo,,dan ciuman dr hyori~nim
    Yoo dpt ciuman d plipis dr kiyuu,,ciuman dr kiyuu,,pelukan dr hyuk,,ciuman d plipis jg dr hyuk
    Hyori~nim dpt rangkulan d bahu dr si kiyuu…
    Hyuk jg dpt pelukan + kiss dr Yoo…
    Huaaaaahahaha…smuanya dpt bgiann kkekeke..
    bangKyu…loe hrus move on bang..kan udh trknal tuh bang band.y hahaha…
    Hyori~nim…jd manager?? Kkekekeke…itu tkdir buat hyo~nim buat sllu brsama cho kyuhyun. .si setan yg tba” lepas dr neraka d tngah bulan puasa sperti ini buat mnjrat hti par gadis hahaha…
    Ecieee..jihyuk akhirnya bersatu…tuh kopel emng udh dituliskan dlm buku takdir buat sama” s e l a m a n y a #ketularan hae..spasiii…hihi..mereka tuh emng udh d takdirin buat sling mengisi satu sama lain #eaaa…
    Happy end yg sangaaaaaaat manis~~~~ assa 😀

    Oiya..eonni gk jadi hiatus kan??
    Nnti bkalan kangen tngkat maksimum nih sm JiHyuKyuHyo….pokok.y ttap setia nungguin eonni comeback lgii hihi… 🙂 🙂 🙂

    • Kayanya ini dari kemaren temanya adalah Kyuhyun yang harus move on. HA HA HA~ xD
      Iya, sepertinya memang gak ada yang rela kalo jihyuk gak s e l a m a n y a. -___-

      Belom tau, tinggal liat respon dari si plagiator ajah. :3
      Doain makanyaa.. xD
      Makasihh syuda baca yaaa~ ^-^

  15. Yeeeaaaahhhh endnya kerenn buanggetttt*cium eonni*
    akhirnya jihyuk berjaya(?)kembali..bener2 tegang+penasaran ma endnya..

    Yeeeeee…hyuk selamat dari kebakaran..*potong tumpeng*
    Boshida..kyuuuu akhirnya ngalah dan ngelepasin jiyoo
    aigoo..itu goodbye kiss buat jikyu..

    Hiatusnya d cancel dong eonn~ ..klo eonn hiatus hyuk bakal kesepian..jadi g usah hiatus ya ya ya*sogok eonn pake absnya hyuk*

    • *cium balik* :***
      Hehehe~ goodbye kiss? Keren deh sebutannya. :’3

      Hyuk gak bakal ksepian, kan dia ngikut hiatus ama eonni. (?) xD
      Makasihh ya absnya *eh?
      Maksyudnya, makasihh syuda baca yaa~ ^-^ xD

  16. di post juga!!! *goyang*
    aaaahh akhirnya JiHyukHyoKyu~ hehehhe
    dagdigdugderr~ pas nungguin adegan JiKyu, jadian engga jadian engga >.<??

    hahhhh tapi akhirnya semua kembali seperti semula!! daebak author! suka banget banget banget ff ini XD
    kalo bisa jgn hiatus eonn, adain sequelnya #slapped :p

    ah pokonya dua jempol naek buat authr XD

    • Dagdigdugderr~ itu perasaan macam apa? xD
      Makasihh banget banget banget juga uda ngikutin cerita inii.. *peyuk jauh*
      Sequel? Saya kapok ama jikyu. xD
      Makasihh syuda bacaa~ ^-^

  17. Asiiik Jihyuuuuk *tebar bunga*

    Suka deeeh kalo endingnya gini, bener2 ending yg memuaskan 😀
    Selamat Eonni ff nya selesai dan daebak bangeeeet
    Keep writing. Hwaiting 🙂

  18. walo saya termasuk yg milih JiKyu tp ngga kecewaaaaaaa ! ini si hyukjae adoooohh , ngga aseli ngga ff bikin gregetan muluu :3
    plg seneng sma part JiKyu !! *tetep*
    suka cara kyu yg dewasa ngelepas yoo ..
    suka cara yoo nyium balik kyu ..
    aaaaang~
    saya ini absolutely romance-holic xDD

    yah shel mau hiatus yaaa ㅜ.ㅜ
    knp ga ditegur aja itu yg plagiat -___-
    harusnya dia yg hiatus ck , ngga tw malu .___. *jd emosi* xD

    hiatusnya jgn lamalama yaa shel .
    hwaitiing !!! :3

    • *anggukangguk*
      Aselinya kayanya lbih bikin gregetan. xD
      Saya juga syuka pas jiyoo nyium balik. HA HA HA~

      Tenang aja, aku uda punya kartu as buat plagiator itu.
      Hwaiting! Makasihh yaa~ ^-^ *peyuk jauh

  19. ok happy ending~^^
    dan smua masalah terselesai kn dengan baik.. tp, pas di rmh sakit knpa aq jd suka HyoHyuk yaa.. wkwk, untuk pertama x ny suka moment hyohyuk hoho, okok
    ditunggu BTS dr hyori unnie. hwaiting!~^^

  20. beneran deh, ff ini bikin ces pleng banget. ceritanya seolah2 cuma ujian buat masing2 pasangan, yg akhirnya balik lagi ke tempat yg benar. seolah jodoh itu emang gak akan kemana.
    suka banget jikyu kissing scene, semua rasa yg gk tersampaikan utk cast masing2 d keluarkan bersamaan, sampai nangis karna pasti ada yg trsakiti akhirnya.
    tp, untung happy ending 🙂 ff series trbagus yg pernah saya baca. last words, kalo ff ini d bikin drama, saya mau dong jd jiyoo 😛 #ngarep

  21. haiyoo saya datang kembali ^^ ada yang keberatan? hiihi 😀
    ternyata kalo udah masuk lingkaran cinta itu pasti ada yang menyakitkan (?) *ngelapingus*
    By the way, anyway, busway(?) harusnya adegan uhuukk.. kissing.. uhukk.. scene KyuHyo lebih lama dooongg #plakk *ingetpuasa* haha
    waktu JiKyu kissing rasanya aku lagi di posisi nya Jiyoo :3 wahahaha *ngimpi*
    JiKyu JiHyuk KyuHyo HyoHyuk no problem ^^ tapi lebih ngeh sama KyuHyo :3 hihihi
    ceritanya ‘wahhhh’ 😀

    • Tenang, tenang, gak ada yang keberatan, barangnya uda pada ditaro di bawah kok (?)
      Hohoho~ kalo mau adegan kyuhyo yang banyak, silakan minta ama hyo-nim. Dia lagi pingin bikin kyuhyo skinship. xD
      Makasihh syuda baca yaa~ ^-^

  22. baru bisa komeeeen, pedahal bacanya tepat waktu pas barengan abis di publish itu, hp memang g bersahabat ama wp -_-
    akhirrnya kembali seperti sedia kala, normal couple… nggak ada cross-crossan (?)

    nggak kuat bayangin wajahnya Hyukjae kalo misalnya jiyoo beneran milih kyu -,- tapi kyu jg kasian pas ditolak yoo itu *jadi galau gini*
    enak bener jadi Kyuhyun… kena tempel bibir sana-sini, meski dapetnya cuma satu; Hyori ._.

    soal hiatus itu, no comment deh yaa..aku tau gimana rasanya~ kalo mau nyuruh ‘yg sabar aja’ udah yakin banget klo eonni maah udh sabar banget… cuma berdoa moga cepet sadar aja tuh plagiatnya mumpug bulan puasa bentar lagi lebaran… wkwkwk siapa tau entar lebaran malah mau sungkeman ama eonni #plak
    tapi yang jelas… SAYA MASIH PINGGIN LIAT ADEK KECIL NONGOOOOL hahaha #abaikan

    • *pukpuk* Tapi terima kasyih syuda menyempatkan tetep komens yaa~ *bow
      Jadi sebenernya anda kasian ama hyuk, kyu, ato hyo? *jiyoo gak perlu dikasihani. xD*
      terima kasih doanya.. *berdoa juga*
      Males deh sungkeman ama dia.. *plak

      BAIKLAH KALAI BEGITU. SILAKAN DITUNGGU~ xD

  23. akhirnya… Kembali ke asal. JiHyuk HyoKyu…
    Jangan hiatus dong… Jebbal..
    Si Yoonie kapan nii kluar.
    Uda gag sabar… Hehe. Yoo.. Fighting~~~

  24. sudah aku duga akhirnya jihyuk bersatu-_- udah engeh bakal akhirnya jihyuk dari part 7 entah kenapa-_- pasti kak shela ga ikhlas kalo jiyoo sm kyuhyun, aku juga sih….tapi aku penasaran kalo akhirnya jikyu.-. tp aku kangen jihyuk moment. emang udah kayak perangko sepertinya jihyuk itu-_- dan endingnya…….AKU SUKAAAA! cara kakak nyeritainnya itu….bikin geregetan. aplg pas eunhyuk bilang permintaan yg diminta ke ayahnya jiyoo itu….sesuatu. keren! daebak pokoknya! maaf aku baru komen, susah soalnya-_-

  25. akhirnya final chapter.
    Tapi endingnya bener2 abstrak.
    Yak jiyoo ama kyuhyun kejem amat,masak uri hyukjae-hyori dijadiin pembantu
    sadis bener….

    Yoo,dirimu mo hiatus ?
    Khan si kecil lee sae blm debut ?
    *psg tampang memelas*

  26. ahaayyyyy ternyata udah final aja……
    horeee jihyukkyuhyo…
    walopun saya gak ikut milih karna ya baru bca part 6-final ini
    legaaaa rasanya…feeling saya bener endingnya tetep jihyuk … ceileh kayak apa aja …

    sorry to hear about the plagiarism .. selalu buat karya terbaik…
    always waiting for your story

  27. Aahh.. akhirnya jihyukyuhyo (ʃƪ´▽`)♥
    Daebak, ka shela~~

    itu yg adegan jihyuk di epilog nya #nunjuk ending# , jadi inget amore cafe.. hyukjae nggak bisa make mesin kopi.. hehe. iya nggak sih, ka shela?

    Aaaa, aku tunggu BTS nya, ka shela cantik (ɔ ˆзˆ)ˆεˆc)

  28. YAAAA DAEBAAAAKK..
    Tpi koq msh gntung??
    Aq mw dong skuel dri jihyuk nd kyuhyo.. Ya ya.. Tpi critanya ttp t best koq..
    Enak y jdi jiyoo d kisseu kyu ma eunhyuk… Mw mw..

  29. akhirnya ending juga… asaaaaaa senang banget endingnya JiHyuk balik lagii.. 😀 ya biarpin KyuHyo gantung tapi tetep seneng endingnya begini. pokoknya BluEast Harmony JJang!!! 😀 . btw Onnie hiatusnya jangan lama2 yaaa . 🙂 hwaiting !

  30. Ħä哈ª哈ˆ◦ˆĦã哈⌣ª哈ˆ◦ˆĦå哈ª哈:D
    A little bit surprise with this one…but stiiiiiilll…..I love it!
    Daebaaak!!!
    Hati gua brasa diiris2,cuma kga sembuh2 sakitnya..analoginya penderita DM yg lukanya susah sembuh..*ceileeeeeh
    Salute!!

    Diundur teruss aja yaa hiatusnya …kalo boleh dicancel aja planning bwt kesitu,saeng…”̮ wk°wk (′▽`) wk°wk “̮

    Hwaitiiiiiing (ง!`☐´)ง

  31. walopun tidak terlalu suka ama endingnya tapi tetp dukung suara terbanyak hahahaha…..ambil hikmahnya aja, dengan ending kek gini hyori ga jadi gila hahahahaha *jgn lempar saiah hyo*

    at least, ada yg mengobati kekecewaan hati yaitu jikyu backhug hahahah….knapa saiah ikut deg2an baca scene yg backhug ya?? *garuk2 gigi*

      • itu bebek goreng apa bebek bakar??? hohohoho
        bukan senang cuma lagi berkhayal gimana ya kalu hyori gila gara2 kyu hihihihi *nyengir selebar2nya*

      • ih ih ih. kak vanny ih sumpah ih… ngehayalin hyo gila ih ih ih~
        hyori gak gila meski ditinggal kyu, kan ada jyunsu HAHAHAHA /rebut junsu, masukin karung/

  32. andingnya sangat manissss thor ,,hahaha cinta yg tak terselesaikn,, tpi author mnyelesaknnx,, hui kerenn bget,, author aq ijin bc2 ffnya lagi yap,, aq penass aja ma ceople jihyuk dan hyoku dari ff hasil tgnx kreatif author ini ><,,salm kenl 🙂

  33. good girl… wlpn sebel sama ff ini gara2 yoo sama kyu gak prinsipil, tp akhirnya jihyuk gak jd pisah ranjang… /plak xD
    entah knp, aku gak suka liat jikyu kopel, annoying you know yoo?? *dilempar kyuhyuk sm yoo* xD
    well, wait for marriage time, dear bullied sister… #KICK you!!!!! #runs
    trolololololol~~~

  34. Heol daebak! Voting terbanyak emang jihyuk. Cho Kyuhyun kisseu sana-sini! Happy ending !! BluEst Harmony jjang~! Feelnya dapet banget baca FF mu onn, gimana persahabatan mereka, kisah cinta mereka yang ribetnya amit-amit(?) terus Hyo yang sering ngegalau udah campur aduk pokoknya, terus endingnya kan ga keduga. Kalo onn ga ngadain voting pasti pada mikir sama Jikyu tapi pas sama Jihyuk malah lebih asik lagi. Ga ada yang tersakiti hoaaaah /maraton baca FF ini tapi puas/ TEPAR!

  35. haduuhh maaf ya saya baru koment di part 8 ..
    keasikan baca jadi langsung koment di part ini aja 🙂
    T-T saya mencak2 nih gengges kesel sama jiyoo di part awal. karakternya seperti bingung dan nge-PHP-in dua namja itu. hhuhuhu
    Jangan sakiti Hyukjae T_T g mau .. kasian dia kasian >///<
    akhirnya udah bahagia sama pasangan masing2 seneng deh..
    Hyori akhirnya bahagia sama Kyu.
    Tapi … jiyoo masih cium2an pas di rumah sakit kasian hyuk sama hyori …
    aaah tapi nice la :****

  36. eonni~
    semalem ga bisa tidur terus jadi pengen berkunjung kesini dan aku nemu ff ini,
    aku komentar langsung keseluruhan part disini gpp ya ??

    pas baca ff ini dari part 1 ampe end rasanya deg deg ser(?) eon ..
    hehehe
    aku pernah ada di posisinya hyo .. hihihi curcol
    tapi beneran eon begitukah temen aku yang ada di posisi yoo ??
    ugghh kasian ya dia, atau lebih kasian aku ya ??
    hahah gaje

    tapi beneran eon ff ini kayaknya tingkat ke galauannya udah tinggkat tinggi,
    karakternya hyo ga kayak biasanya yang suka teriak” tapi sekarang nangis” ^^v
    aku sampe nangis beneran pas baca bagian yang hyo mergokin jikyu kisseu~
    aku tau gimana rasanya jadi hyo .. kkk~
    pas yang hyo di kamarnya itu yang berakhir dengan kyu narik yoo ada perasaan aneh eon aku pas bacanya .. ga tau apa deh pokoknya aneh aja berasa pengen nagis tapi gimana gitu aku sendiri ga ngerti -.-?

    baiklah sepertinya komennya malah ngaler ngidul..
    pokoknya ff nya kerennnnn 😀

    • Eciyeee~~~ kok kesian banget kamu nak? :’3
      Nah belom tau juga deh temen kamu gimana perasaannya. xD Mungkin aja dia kaya yoo ato mungkin juga dia gak segalau itu (?)

      Eii… jangan nangis. Pukpuk sini. ;w;
      Mungkin nyesek ya? Aku sendiri pas bikinnya nyesek. Masalahnya memposisikan aku jadi hyo sih. xD xD
      Makasihh syuda baca yaa~ ^-^

  37. Meskipun JiHyuk akhirnya bersama, tapi tetap saya ga enak tentang kisseu-nya JiKyu di Rumah Sakit itu!! kenapa harus ada kisseu!?!!!
    *Protes

  38. gantung, galau tp lega jg :-P.. diantara kyuhyun sm jiyoo kyknya cman kyuhyun aja yg perasaannya udah ‘clear’.. dia sk sm jiyoo, n prasaannya sm hyori cman sebatas kebiasaan aja.. tp itu mnrt q pribadi loch ya :-D.. pkknya q sk ff diblog ini, kt2 yg dipk jg rapih n ensk dibcnya :-)..

  39. yee, happy end. Dariawal crita, aku memang mau hyokyo ^^ thanks for amazing story nya, thor. D tnggu krya2 amazing lain nya ^^

  40. Whoaaaaa bener-bener nyesek dan penasaran bnget baca part 1-8 kasihan Kyuhyun tapi aku emang lebih suka Ji Hyuk heh lebih suka Kyuhyun ama Hyori…Pokonya feel nya dapet banget,jadi ikut ngrasain apa yang di jabarkan di tiap kalimat…

  41. Yeeeah ending! Kiss kiss kiss cuma Hyohyuk yang kaga kiss xD tapi kiss paling baik, dimenangkan olhe lee hyuk jae 😀 dia sopan sukanya nyium kening 🙂 BluEast Harmony Keren!

  42. Aku sukaaa sama songlist ketiga yang dinyanyiin Jang Dong Gun ahjussi hehehe
    Yeeey, Poo & Yoo bersatuuu!!! Tapi, agak protes sama kissing scene nya JiKyu…kenapa mereka dapet kissing scene yang cukup banyak dan intim di FF ini?? *protes moloooo* hahaha
    Anyway, makasih banget loh She sudah menuntaskan karyamu ini 🙂
    Semangat berkarya! ^^9

    • Samaaaaa~ aku juja suka lagu yang itu. >///<
      Hahaha… kenapa jikyu dapet kiss scene? soalnya authornya yang pingin. HAHAHAHAHAHA…
      Makasih banyak syuda baca dari awal sampe akhir yaa.. maaf semua balesan komen aku satuin disini /bow

  43. akhirnya selesai juga baca ff ini:D
    sumpah. kereeeenn. daebakkk.
    frustasi bgt sama hubungan mereka yg rumit ini. bener” nyesek, gak tahu harus gimana. apapun keputusan yg diambil pasti bakal ada yg sakit:’)
    feelnya kerasa, bahasanya juga rapi, dan terlebih lagi konfliknya itu loh…..arrghhh.
    pokoknya ffnya bagus deh. keren bgt eoni:D
    oya, mianhae aku baru bisa komen dipart trakhir ini, karna keterbatasan jaringan. maaf.
    tapi overall bagus bgttt:D
    semangat terus nulisnya ya!!!

Leave a reply to Spencer Love Cancel reply