[What If…] JiHyo are in PMS

What if: JiHyo are in PMS…?

==========================

|Hyori|

Shin Hyori melirik ke iPhone yang tergeletak di samping sikunya. Gadis itu memiringkan kepala, tampak menimbang-nimbang. Detik berikutnya ia menghela napas berat. Detik lainnya ia sudah menyambar iPhonenya dan mengutak-atik benda tipis itu.

Sambil memainkan ponselnya, Hyori mengamati ramyeon dalam panci aluminium yang sudah dingin. Napsu makannya selalu berubah-ubah jika keadaannya sedang seperti ini. Kalau sudah begini, Hyori menyesal setengah mati karena lagi-lagi membuang-buang makanan.

Jemarinya berhenti bergerak. Ia menemukan seseorang yang akan diganggunya kali ini. Hyori tersenyum lebar sebelum menempelkan ponsel ke telinganya dan mendengar nada tunggu.

—-

Cho Kyuhyun buru-buru mengeluarkan ponsel yang berdering dari balik saku jaketnya. Lelaki itu mengerutkan kening sesaat sebelum akhirnya menjawab panggilan itu. Senyum miring khas dirinya sudah terpasang walaupun tahu orang yang meneleponnya sama sekali tak bisa melihatnya.

Kyuhyun baru saja akan berkata ‘Ya?’ saat orang di seberang ponselnya menyahut manja, “Kyuhyun Oppa~~~ng.”

Lelaki itu melihat lagi layar ponselnya. Matanya menyipit, berusaha memastikan bahwa nama yang dilihatnya memang nama itu. Kyuhyun memang bingung, tapi ia tak ingin ambil pusing. “Wae?”

“Temani Hyori makan siang~” ucap gadis itu lagi. Kyuhyun mendadak bergidik ngeri dengan penggunaan kata orang ketiga dari gadis itu.

“E-eo, geurae,” Kyuhyun belum mau memikirkan berapa dosis obat yang baru saja diminum Hyori hari ini. “Ada di mana? Dorm?”

Lelaki itu kembali merasakan bulu romanya meremang saat Hyori menjawab. “Hyori ada di… hati Oppa!” gadis itu kemudian terkikik sebelum menjawab dengan benar. “Ne, Hyori ada di dorm~”

“Yah, yah! Shin Hyori, coba bilang padaku obat apa yang baru saja kau minum? Apa dosisnya sesuai dengan resep dokter?” Kyuhyun tak tahan lagi untuk tak bertanya. Lelaki itu terlalu terkejut dengan perubahan drastis semacam ini. Ia bahkan tak keberatan jika Hyori mencekiknya karena pertanyaan itu.

Kyuhyun bersiap menerima seruan Hyori dengan agak menjauhkan ponsel dari telinganya, tapi nyatanya gadis itu hanya tertawa renyah. “Aah… tidak seperti itu. Cepatlah datang, oke? Pokoknya hari ini Hyori ingin makan siang bersama Oppa~”

Sambungan terputus. Kyuhyun hanya bisa menatap datar layar ponselnya. Untuk beberapa detik, ia hanya mengerjap-ngerjapkan mata. Detik berikutnya, ia sadar sepenuhnya bahwa ia tidak sedang bermimpi.

Kyuhyun buru-buru memeriksa aplikasi kalender dalam ponselnya. Lelaki itu membulatkan kedua mata ketika menyadari sesuatu. Kyuhyun lantas tersenyum miring. “Ck, pantas saja.”

—-

Ting tong~

Denting bel membuat Hyori segera bangkit dari kursinya. Gadis itu bergegas menuju pintu masuk tanpa berniat membukakan pintu. Ia tersenyum lebar saat pintunya terbuka sendiri.

Hyori tahu lelaki itu akan membuka pintu tanpa harus dibukakan.

Kyuhyun nyaris terjatuh ke belakang saat menemukan Hyori sudah berdiri tegap di depan pintu masuk. Seakan belum cukup dengan kehadiran Hyori yang tiba-tiba, dilengkapi pula dengan senyumannya yang lebar –terlihat seperti seringaian, semua itu berhasil membuat Kyuhyun terkejut.

“Annyeong, Oppa~~~ng,” sambut Hyori ceria. Senyumnya terkembang sempurna begitu menemukan Kyuhyun berada di dormnya.

“Mau makan apa?” tanya Kyuhyun tanpa basa-basi. Lelaki itu melemparkan jaketnya ke sembarang tempat, membiarkannya tergeletak di atas karpet ruang tengah yang empuk.

Saat Kyuhyun baru saja menjatuhkan diri ke sofa, Hyori mengikutinya. Lelaki itu mengernyit, benar-benar merasa janggal dengan tingkah gadis di sampingnya ini. Kyuhyun berusaha menghela napas, berpura-pura bahwa semua ini normal.

“Oppa, mau minum apa? Hari ini Hyori akan menjadi tuan rumah yang baik,” seru Hyori.

Kyuhyun menggeleng-gelengkan kepala. Sama sekali tidak ada yang normal dari keadaan ini. Ia mendesah, “Aku tidak akan termakan tingkah manismu ini, Hyori-ssi.”

“Wae? Aku kenapa?”

“Biasanya, kalau aku sudah benar-benar berharap tingkahmu akan semanis ini hingga akhir pekan, kau akan berubah lagi,” ujar Kyuhyun. Lelaki itu menambahkan, “Menjadi iblis kecil dari neraka.”

Hyori merengut. Gadis itu kemudian menyipitkan matanya. “Yah! Sebaiknya kau menikmati saja perubahan hormonku ini selagi aku masih berbaik hati, Cho Kyuhyun! Aku tidak bisa menjamin akan tetap bersikap seaneh ini jika waktunya sudah selesai.”

Kyuhyun mendesis. “Kau mengancamku?”

“Siapa yang–“

“Baik, kalau begitu lebih baik aku pulang. Annyeong, Iblis kecil..”

“Yah, yah! Kalau sampai kakimu itu berani melangkah keluar dari pintu, aku akan…” Hyori menahan kepalan tangannya kemudian meloloskan napas panjang. “Pokoknya jangan kemana-mana! Kau dengar, Oppa~ng?”

Kyuhyun bergidik ngeri dan kembali duduk manis di tempatnya. “Sebaiknya aegyo-mu itu ditingkatkan lagi.”

“Ck,” decak Hyori. Tapi gadis itu kembali mengulum senyum. “Algesseoyoooooing~

—-

Hyori menyangga dagu dengan kedua tangan sementara matanya mengamati Kyuhyun yang duduk tepat di depannya. Gadis itu tersenyum sambil sesekali memiringkan kepala. Memang di luar kebiasaannya, tapi saat ini memandangi Kyuhyun seperti itu benar-benar menyenangkan.

Kyuhyun berdeham kemudian menurunkan sendok yang hampir menyentuh bibirnya. “Kau mau menelanku?”

“Ha?”

“Kau terus melihatku seperti itu, seperti mau menelanku hidup-hidup,” ujarnya. “Apa setiap PMS kau memang seperti ini?”

“Mm… sepertinya begitu,” Hyori mengangguk-angguk. “Kalau aku PMS, aku suka melakukan hal-hal di luar kebiasaanku. Tapi terlepas dari kebiasaan anehku, yah… perutku sedikit kram. Pokoknya sangat menyebalkan! Menjadi wanita itu benar-benar sulit.”

Kyuhyun menarik napas panjang. Lelaki itu memutuskan tidak akan melanjutkan makan siangnya. Ia meninggalkan meja makan dan menarik pergelangan tangan Hyori, menuntun gadis itu kembali ke ruang tengah.

Begitu keduanya duduk berdampingan, Kyuhyun berkata, “Sekarang, lakukan apa yang mau kaulakukan.”

“Ha?”

“Kubilang, lakukan apa yang mau kaulakukan. Kau memang kuijinkan melakukannya, tapi ada pengecualian,” ujarnya. “Jangan mencakar atau melakukan tindak kekerasan fisik padaku dan kulit mulusku.”

Hyori mendongak, menatap wajah Kyuhyun dengan tatapan intens. “Kau serius?”

“Serius. Walaupun nanti mungkin aku akan menyesalinya,” Kyuhyun mengangkat bahu, berusaha acuh tak acuh. “Aku tahu sedikit tentang penderitaan seperti yang kau alami ini, jadi kupikir seharusnya aku melakukan apa yang bisa kulakukan, bukan begitu?”

“Whooaa~” Hyori memandang Kyuhyun dengan kedua mata yang berbinar cerah. Kemudian pertanyaan konyol meluncur dari bibirnya. “Apa kau juga pernah PMS? Setiap bulan atau setiap minggu?”

“Setiap kau bersikap menjengkelkan seperti ini!” balasnya. Hyori tersenyum lebar, membuat Kyuhyun berdeham salah tingkah. “Jangan berlebihan. Aku punya kakak perempuan, tahu!”

Hyori mengangguk-angguk mengerti. Dengan perut yang masih kram seolah dililit anaconda, gadis itu menempelkan pipinya ke bahu Kyuhyun. “Pinjam yaa..”

Dengan sekali lagi berdeham, Kyuhyun memalingkan wajahnya. Lelaki itu merasa sedikit tak percaya atas apa yang baru saja terjadi. Shin Hyori bersikap manja, penuh perhatian –walaupun kadang suasana hatinya akan berubah-ubah dengan cepat.

Perlu lelaki itu akui, ia menyukainya. Senyuman kecil terukir di wajahnya, dan ia tak ingin gadis itu melihatnya.

Hyori menyelipkan lengannya ke lengan Kyuhyun, menempel semakin dekat dengan lelaki itu. Bahu Kyuhyun yang kuat memberikan perasaan nyaman yang luar biasa. Hyori tercenung. Apa baru kali ini ia bersandar pada Kyuhyun? Tidak juga, tapi sekarang segalanya terasa lebih menenangkan.

“Sepertinya aku bersedia kalau kau PMS setiap hari,” gumam Kyuhyun asal.

Alis Hyori terangkat kemudian gadis itu menggerutu. “Kalau aku PMS setiap hari, aku bisa memastikan keselamatanmu sedang terancam, Tuan Cho..”

“Tidak masalah,” Kyuhyun mengangkat bahu.

“Ternyata kau lebih suka kalau aku mati kehabisan darah, iya kan? Aku benar, kan? Hm?” omel Hyori, masih enggan melepaskan diri dari Kyuhyun.

Kyuhyun menarik napas dengan gaya berlebihan. “Tidak masalah, aku bisa menjadi pendonor darah abadimu.”

“Babo,” Hyori menahan tawanya dengan mendengus pelan. “Golongan darah kita berbeda, Cho Kyuhyun yang pintar.”

==========================

|Jiyoo|

Choi Jiyoo meringkuk di ranjangnya. Gadis itu mendekap perut dan bergelung di bawah bantal cokelat besarnya. Ia meringis sambil sesekali menghela napas dengan tersengal. Salah satu hal yang paling dibencinya adalah hari pertama menstruasi.

Bagi Jiyoo, hari pertama itu sama saja dengan membuka sedikit pintu neraka yang menjatuhkan jutaan siksaan padanya.

Seluruh tubuhnya akan terasa sakit, seperti tertusuk-tusuk. Jika sudah begitu, Jiyoo hanya akan menggigit bibir kuat-kuat, berharap rasa sakitnya akan teralihkan. Bahkan kadang wajahnya akan memucat karena terlalu lama menahan rasa sakit.

TING~

Denting pesan terdengar dari iPhone putihnya. Jiyoo meraih ponselnya dengan susah payah karena benda laknat itu berada di atas meja belajar. Itu berarti Jiyoo harus menggeser tubuhnya agak jauh. Dan tentu saja itu sangat merepotkan.

Jiyoo membulatkan mata saat melihat pesan yang masuk.

Buka pintu, Yoo~ ^-^

“Orang ini benar-benar…” Jiyoo menggerutu di tengah rintihannya. “Bukankah sudah kubilang jangan menggangguku minggu ini?!”

—-

Lee Hyukjae bersiul dengan riang di depan pintu dorm Jiyoo. Lelaki itu menenteng tas plastik, hasil menyempatkan diri berbelanja di mini-market di dekat dorm gadisnya. Ia sudah mengembalikan iPhonenya kembali ke saku celana, menduga Jiyoo akan segera menyambutnya di tepi pintu.

Lelaki itu menghitung dalam hati. Bahkan sampai hitungan ke-50 pun tak ada tanda-tanda pintu akan terbuka. Eunhyuk mengerutkan kening. Ternyata ia benar-benar harus membuka sendiri pintu itu.

Dengan kombinasi angka yang sudah dihapalnya di luar kepala, ia menggerutu pelan sambil tetap menenteng tas plastik belanjanya. Eunhyuk melepaskan sepatu dan menggantinya dengan sandal bulu yang terasa lembut di kakinya.

“Choi Jiyoo? Yoo, yoo, yoo~” serunya. Eunhyuk meletakkan tas belanjanya di atas meja dapur.

Lelaki itu menjejalkan beberapa kotak susu stroberi ke dalam lemari es dan menyusun ramyeon instan di salah satu lemari dapur. Eunhyuk berhenti bergerak untuk mendengarkan sesaat, tapi tak ada suara yang didengarnya. Alisnya terangkat, bertanya-tanya pergi kemana gadis itu.

Setelah menyibak tirai yang menutupi jendela besar di ruang tengah, Eunhyuk menjatuhkan diri di sofa. Lelaki itu melihat sekeliling dan mengambil kesimpulan bahwa gadis itu memang tidak sedang berada di dorm.

“Kau ini seperti pengurus dormku, Poo.”

Eunhyuk menoleh dan menemukan Jiyoo berpegang erat pada bingkai pintu kamarnya. Lelaki itu tersenyum. “Annyeong~”

“Bukankah sudah kubilang jangan menggangguku minggu ini? Aku sedang sekarat, tahu!” Jiyoo melangkah pelan ke arah Eunhyuk sebelum merebahkan tubuh di sofa yang sama. Gadis itu meringis. Punggungnya terasa luar biasa sakit.

“Justru karena itu,” Eunhyuk menarik lengan Jiyoo pelan, memaksa gadis itu bersandar di pundaknya. “Aku harus merawatmu. Bulan lalu kau sudah melarangku, jadi bulan ini aku ingin disini. Kau dengar, kan?”

Jiyoo tetap meringis kemudian mendengus. “Lakukan sesukamu.”

“Apa kau ingin makan sesuatu?” tanyanya. Jiyoo menggeleng pelan tanpa suara. “Mau susu stroberi?” Jiyoo kembali menggeleng. “Lalu kau mau apa?”

Dengan napas yang pendek-pendek, Jiyoo menyahut lemah. “Tidur. Dan sendirian di dorm. Kau pulang saja~”

“Mwoya, kau mengusirku?!”

Jiyoo mengangguk tanpa memandang Eunhyuk. Seluruh tubuhnya sedang sakit dan Jiyoo sama sekali tidak bisa diajak berkompromi. Di saat-saat seperti ini, ia hanya ingin sendirian dan meringkuk di ranjangnya yang hangat.

“Kalau begitu,” Eunhyuk menegakkan punggungnya, membuat Jiyoo mau tak mau mengangkat kepala dari pundak lelaki itu. Jiyoo menduga Eunhyuk akan menurutinya. “Aku akan menemanimu tidur.”

BUK!

Jiyoo langsung memukul lengan Eunhyuk kuat-kuat, meninggalkan bekas merah telapak tangannya di sana. Eunhyuk mengaduh. “Yah! Kau ini kenapa?!”

“Kata-katamu itu ambigu, Poo sayang,” ujar Jiyoo santai.

Eunhyuk mengangkat bahu. “Aku tidak punya pilihan kata lain. Sekarang, ayo!” Lelaki itu mengulurkan tangan untuk diraih Jiyoo. Begitu gadis itu menyambutnya, Eunhyuk menuntunnya pelan-pelan kembali ke kamar.

Jiyoo berhasil duduk di tepi ranjang, ditemani Eunhyuk di sampingnya. Gadis itu mengerang. “Poo, kumohon, pulang sajalah.”

Lelaki itu tak menghiraukan Jiyoo. Eunhyuk malah keluar kamar tanpa mengucapkan apapun. Jiyoo menarik napas lega, menduga lelaki itu benar-benar akan meninggalkannya sendirian.

Jiyoo bukannya tak suka diperhatikan seperti ini, hanya saja emosinya memang naik-turun di saat-saat menyebalkannya. Jadi daripada ia harus memaki atau mengomeli lelaki itu seharian, bukankah lebih baik Jiyoo sendirian saja? Setidaknya sampai masa menstruasinya selesai.

Gadis itu baru saja berbaring dan memejamkan mata saat ia merasakan sesuatu yang hangat menyentuh bagian perutnya. Jiyoo membuka mata dan menemukan Eunhyuk sedang meletakkan kantung penghangat di perut Jiyoo. Jiyoo memutar bola mata. Sepertinya lelaki itu sama sekali bukan pendengar yang baik.

“Poo, bukankah sudah kubilang–“

“Noonaku sering melakukan ini kalau sedang PMS. Katanya sakitnya bisa berkurang,” jelas Eunhyuk tanpa diminta. “Ah, aku memang membawa kantung penghangat kemana-mana, kau tahu kan hawanya masih sangat dingin.”

Jiyoo tertegun. Ia bukan hanya merasakan panas menjalari perutnya yang sakit, tapi bahkan pipinya ikut memanas. “Poo, kau bodoh ya?”

“Apa? Apa metodeku salah? Tapi seharusnya benar kok. Kantungnya diletakkan di perut supaya rasa sakitnya–“

“Sudahlah,” Jiyoo tersenyum geli. Ia heran setengah mati kenapa ada laki-laki seperti Lee Hyukjae ini. Sesering apapun Jiyoo mengusir Eunhyuk, lelaki itu tak pernah pergi. Tidak kemana pun. “Terima kasih.”

Eunhyuk menggosok hidungnya, salah tingkah. “Bukan masalah.”

—-

Lee Hyukjae memerhatikan wajah gadis yang sedang terlelap itu. Sesaat setelah menerima perawatan mendadak dari Eunhyuk, gadis itu sempat meringis sesekali. Eunhyuk pun harus merelakan lengannya jadi korban.

Jiyoo mencengkeram lengan Eunhyuk saat rasa sakitnya datang. Gadis itu sempat bercerita bahwa ia suka melakukan itu saat masih sekolah. Ia mencengkeram erat lengan teman sebangkunya.

Satu-satunya pertanyaan Eunhyuk –yang membuat Jiyoo tertawa keras padahal perutnya sedang sakit- adalah: apakah teman sebangkunya itu laki-laki.

Eunhyuk tersenyum kecil mengingat percakapan mereka beberapa menit yang lalu. Sebenarnya ia lega karena teman sebangkunya adalah seorang gadis yang dijuluki Jiyoo sebagai saudara kembar Eunhyuk. Jiyoo bilang mereka sangat mirip.

“Ck, pantas saja kau jatuh cinta denganku. Aku sangat familiar bagimu, kan?” bisik Eunhyuk pelan.

—-

Jiyoo menggeliat pelan. Seluruh tubuhnya masih terasa kaku, tapi istirahat siang ini membuat semuanya lebih baik. Gadis itu sempat mengerutkan kening, merasa bingung karena melihat Eunhyuk tertidur di sampingnya.

Posisi lelaki itu sama sekali tak bisa dibilang nyaman. Eunhyuk bersandar di pinggiran ranjang dengan kaki diluruskan. Jiyoo bisa melihat kepala lelaki itu tersangga oleh dinding.

Jiyoo menggigit bibir bawahnya. “Bodoh. Kenapa kau masih di sini?”

Gadis itu menemukan jawabannya. Ia masih memegangi lengan Eunhyuk. Tentu saja lelaki itu masih di sini. Bagaimana caranya melepaskan diri kalau Jiyoo terus menahannya? Gadis itu bahkan bisa melihat bekas kuku yang menancap di lengan Eunhyuk.

“Mianhae…” rintihnya. “Lenganmu jadi merah.. Aigooo~ Choi Jiyoo!” Jiyoo mengetuk kepalanya sendiri pelan.

Jiyoo menunduk menatap kesepuluh jemarinya. Kuku-kukunya memang selalu panjang. Ia hanya akan memotong kuku saat pekerjaannya terganggu, tapi saat ini ia harus memotong kukunya sebelum bagian tubuhnya itu menyakiti orang lain seperti saat ini.

“Poo, poo,” Jiyoo membetulkan posisinya dan bersandar di samping Eunhyuk. Tangannya meraih rambut lelaki itu, menyibaknya pelan. “Maaf ya..”

Eunhyuk membuka matanya perlahan. Lelaki itu sempat meregangkan otot lehernya yang kaku. “Sudah bangun?” Jiyoo mengangguk sambil menggigit bibir. “Apa sudah lebih baik?” Jiyoo kembali mengangguk. “Ada yang kaubutuhkan?”

“Aku bukan pasien rumah sakit, kau tahu,” gumam Jiyoo. Entah kenapa Eunhyuk selalu memanjakannya seperti ini padahal Jiyoo jelas-jelas tidak boleh dimanja.

Eunhyuk mengangkat bahu. “Itu bukan pertanyaan yang dikhususkan untuk pasien rumah sakit, kau tahu, Nona?”

“Aku sudah baik-baik saja. Sangat baik-baik saja,” tegas Jiyoo. Ia memeluk lengan Eunhyuk. “Mianhae.. aku mencengkerammu terlalu kuat ya?”

“Yah… begitulah,” ujarnya santai. “Tapi tidak apa-apa. Kurasa itu berguna untuk mengurangi rasa sakitmu, kan? Dan kurasa aku tidak keberatan untuk menjadi penahan rasa sakit untukmu selama… selama-lamanya juga tidak apa-apa.”

Jiyoo mendengus walaupun tak bisa menahan senyumnya. “Babo Hyuk..”

Sambil merapatkan tubuh gadisnya ke pelukannya sendiri, Eunhyuk mengangguk. “Begitulah aku.”

==========================

Kira-kira beginilah kalo JiHyo lagi PMS. Semuanya di luar kebiasaan. xD Dan saya sangat bahagia bisa membuat Hyori aegyo version! Muahahaha~

10 pages. 5 Kyuhyo, 5 Jihyuk. ^-^

Inget sms kita, mom? Pas Yoo bilang seandainya Choco bisa aegyo “Oppa~~~ng”? Itu sebenernya syuda ada di epep inih. xD Jadi sebenernya biar mom gak syok aja ama peran spesial aegyo disini. HA HA HA~

En yesseu, ngarep banget ada cowok kaya LEE HYUK JAE! ;~~~;

 

 

 

50 thoughts on “[What If…] JiHyo are in PMS

  1. hahahaha ige mwoya??
    aduh bayangin kyu senyum diem-diem itu….beh…
    hyuk!! dirimu…kenapa setia banget sih-_- jadi iriiii!!
    pengen jadi JiYoo!!! hahaha

    bikin lg onnie bikin hehehehe

  2. hahaha…kenapa saya merinding ya baca aegyo nya hyori…..hiiiiiiiiiiii
    tapi keren
    sering sering aja ff kayak gini, baguusss….
    bacanya juga gak usah mikir dan gak kebawa emosiii…hahaha

  3. CHOI JIUOOOOO
    AKHIRNYA BISA BACA FULL VERSION TADI DIKELAS BACA INI NGAKAK GELI JIJAY BAJAY, GA BISA BAYANGIN NIIIIIH XD

    BACA SMS AJA GELI YAA, APALAGI BAYANGIN BEGINIII
    CHOI JIYOO PUAS BANGET NIH KAYAKNYAAAAA XD

    OUEMJIIIIII
    HYUKJAEEEEEEE ;A;
    ADORAAAAABLE MAN BANGETS !
    MAUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU

  4. waa. hyo unnie klo pms manja ny ga ketulungan yaa wkwk
    dan kyuhyo atau pun jihyun samasama pnya pasangan yg mengerti bnget gmna perasaan cwe lg pms wkwk

  5. yayayaya… hahaha. ngliat iblis tiba-tiba berubah aegyo seperti itu membuatku jadi begidik ngeri. ewww… but, kyuhyun’s like it. kkk. kalo yang jiyoo mah uda tanda-tanda umum cewek yang lagi dapet. kalo yang hyori… errr.. apakah dia benar-benar lagi PMS? kkkk.

  6. aaaa kyuhyun pasti ngarepnya hyori pms tiap hari
    org dia jdi manis gitu kaya anak kucing
    kekekek

    aa eunhyuk emng tipe cowo idaman
    udh dicakar masih aj baik
    gahaha

  7. AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA EONNI!!!!!!!! ROMANTIS BGT!!!!!! KAPAN BISA PUNYA PACAR KAYA HYUUUUU?!! YA TUHANN… Sumpah aku senyum2 sendiri!! Bisa bgt eon bikin aku melting!!! Suami idaman bgt bgt nih hyuuuuuu

  8. AIGOOOOO!! Lucu abis kak, envy TT-TT aku ngakak pas bagian kyuhyo….hyori aegyo itu…..really something yah._. Horor(?) dan yah, aku juga pengen punya cowo kayak lee hyukjae kalo gini caranya TT-TT mesum tapi kece TT-TT daebak kak~

  9. Waaah kalo gitu sihh hyori pms aja tiap hari hahaha itu kyuhyun gengsi bgt sih hoho Kyaaaaa hyuk always care bgt ama jiyoo-nyaa……
    Mereka sampe hapal tgl PMS mereka. Siap2 buat di siksa kali ya ? Wkwkwk

  10. eonni~~~ envy envy envy envy envy envy… super duper duper double ENVY..
    crita.y simple but it’s really… ekhhhh~~ #gigit bantal..
    Hyo bsa jga yah jd manja & aegyo kyk gtu….. hahah,, gk bsa ngebayangin.. ckck
    si Jiyoo sadis bener dah,, smpe bkin tangan.y Hyuk merah” sgala.. aigoo… 😀

    nice ff eonn 😀

  11. ohhmaiiii… jgn lama” deh yaa si Hyori PMS ._. ga banget masa tiap hari pasangn itu sikapny jd romantis kelewat gitu #slap
    hyori beneran PMS? :O
    kalo Yoo sih ya emg gtu org pms yg beneran (?) sakit” perut trus tidur seharian… kalau hyo? ._.

  12. gyaaaaahhh ;A;
    gilaaa!! ini kenapa mesra semuaah.. -_- suami kyu! gw suka :* #cipok XD dasar evil gombal #cipok lagi
    ngebayangin part >> “Poo, poo,” Jiyoo membetulkan posisinya dan
    bersandar di samping Eunhyuk. Tangannya
    meraih rambut lelaki itu, menyibaknya pelan.
    “Maaf ya..” << jadi pengen cubit pipinya jiyoo wk..
    Ceritanya ringan tapi asik; rasanya imut (gimana coba?).. last.. tetap berkarya kak author :3

  13. waw,waw,waw..
    Ada yg aneh dsni! Tp sxgus bkin ngakak..hahaha..
    Yoo low lg pms normal2 z, n poo so sweat sx,, uch knpa hyuk jae jd romantis kya lee donghae sih..hehe
    tp tp tp itu knpa hyori low lg pms jd jinak+manja? Dan bang evil sneng bgt kya nya tuh..*ckckck*aneh y..haha
    daebak deh..!!

  14. annyeong aku pendatang baru huahaahaha aaaaaah aku suka FF ini >< jadi envy pengen punya namja.cingu kaya kyu.ma hyuk hehehehe
    daebak.
    aku mau baca yang lain ah huahahaha

  15. saya gimana gitu… merinding geli mbayangin hyori beraegyo
    astaga~ itu beneran lagi pms? berubah jadi kaya gitu o.o
    nah, kalo jiyoo masih normal
    itu mah baru pms
    dan… lee hyuk jae, dirimu memang namja impian ^^

  16. GYAAAAAAAAAAA~ JiHyuk & KyuHyo romantiiiis dgn caranya masing2 (´▽`ʃƪ)♡ Masa2 kedatangan sailormoon itu emang ASDFGHJKL banget~! Berharap ada yang ngelus2 punggung plus mijit2 perut buat ngurangin rasa sakitnya. Dan YAAAAAAA~ Cho 규현 & Lee Hyukjae melakukan hal yg seharusnya dilakukan seorang lelaki pada perempuannya ketika sedang PMS 😀

  17. hahahhaha,, aq blm kenal baik ma ceople hyokyu tpi dari sini aq bisa tau ternyata hyo itu iblis kecil ,hahahha ternyt dimana2 yang jadi eoplenya kyuhyun pasti sifatnya gak jauh2 dari dia, hahahha berkesan sama2 EVIL DEH,, ,, suka pas hyori bilang , kau suka aq mati kehabisan DARAH ,kwkkw tega amat kyupa mau hyori PPMS setiap hari #kikuk,,, kok kebalikan yah ma masssa pmsnya yooji,jadi poor ma hyuk oppa, yah aq bisa simpulin bahwa kedua yeoja ini memiliki sifat yang berlawanan saat PMS ,,author hebat,,!!!,,

  18. Bnr” brtolak blkng dNgn Shin Hyori,,
    kLu Hyo mNta Kyu dtng bwt nemenin dia,, tp yoo mlh ngusir hyuk yg pngn nEmenin dia,,
    Klu PMS’y ky yoo mh dah wajar, rata” kbnykn ky gtU.. Lah ini mh shin hyori PMS’y anEh bNr, PMS yg langka,, tp mrka br-2 sma” lucu, nd KyuHyuk prhatian lg,, wkwkwk 🙂

  19. hhhh !!!!
    cemburu .. tapi aku suka suka suka >///<
    caramu mencintai Eunhyuk benar-benar mirip denganku T_T aakhhh…
    sweet bgt nih FF :))
    dan hyori kayak orang gila pms nya? hhihihi #peace.
    thor buat cerita lagii.

  20. aku baru tau masa kalau ada gejala PMS macam yang dialami hyori jiajahaha ajaib udah aneh-aneh aja enak di kyunya itu tapi lucu asli. nah giliran hyuk dapet jeleknya emang gimana amal-amalan kalianya jadi kena cakar jiyoo yang lagi PMS

Leave a reply to Spencer Love Cancel reply